Sibolangit, Sumut (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta seluruh kepala satuan wilayah untuk mendeteksi secara dini seluruh potensi konflik yang ada di tengah masyarakat.

Dalam rapat koordinasi wilayah pantai timur Sumatera Bagian Utara di Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Senin, Kapolri mengatakan penyelesaian potensi konflik secara dini merupakan salah satu prioritas Polri.

Jika tidak disikapi dengan cepat, dikhawatirkan potensi yang ada akan berkembang dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Kunci utama dalam mendeteksi potensi dan penyelesaian masalah adalah pendekatan secara persuasif kepada masyarakat.

"Harus proaktif untuk mendeteksi potensi konflik sehingga bisa dicegah secara dini," katanya.

Menurut Kapolri, kemampuan dalam mengungkap kasus kejahatan memang cukup penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Namun penanganan terhadap potensi konflik juga sangat penting karena membawa pengaruh besar dalam kehidupan bermasyarakat.

Ia mencontohkan konflik sosial berbau SARA yang terjadi di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, belum lama ini.

Kerusuhan yang terjadi menyebabkan berbagai aktivitas ekonomi dan kegiatan sosial di daerah itu hampir lumpuh karena adanya ketakutan yang dialami masyarakat.

"(Kerusuhan) itu langsung melumpuhkan Tanjungbalai, masyarakat jadi takut beraktivitas," katanya.

Dalam mengatasi potensi konflik tersebut, Kapolri mengarahkan agar pelaksanaannya dilakukan secara berjenjang sesuai dengan tingkat kesulitan yang dialami.

Sebagai langkah awal, diperlukan pengawasan personel di lapangan, termasuk bhabinkamtibmas untuk mengetahui potensi konflik yang ada.

Setelah dilaporkan, kapolsek di daerah itu perlu melakukan kebijakan deteksi dini sambil menganalisa perkembangan yang terjadi.

Jika merasa masalah yang ada cukup besar dan tidak mampu ditangani sendiri, kapolsek tersebut harus segera melaporkan ke kapolres untuk memberikan dukungan.

Pola yang sama juga dilakukan jika kapolres merasa tidak mampu agar melaporkan ke kapolda sambil menjelaskan kondisi di lapangan.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017