Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dalam hal ini Pemerintah Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung selaku tuan rumah kejuaraan motocross paling bergengsi di dunia, MXGP 2017, mengenjot promosi, salah satunya dengan melakukan branding di badan pesawat Sriwijaya Air.

Prosesi pemasangan logo kejuaraan dengan nama resmi INDO MXGP ini dilakukan langsung oleh Menpora Imam Nahrawi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie serta penggagas kejuaraan M. Irwansyah di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin.

Sesuai dengan rencana logo INDO MXGP ini akan terpampang di seluruh bodi pesawat milik Sriwijaya Air baik yang melayani penerbangan lokal maupun internasional. Logo sendiri terdapat corak merah putih dan tidak ketinggalan sebuah gambar motocross terpampang dengan jelas.

"Logo ini akan kami pasangan di 52 pesawat yang kami miliki. Ini adalah salah satu bentuk dukungan yang kami lakukan karena dari olahraga ini mampu membawa nama Indonesia ke dunia internasional," kata Presdir Sriwijaya Air Chandra Lie di sela launching logo.

Sesuai dengan rencana, kejuaraan INDO MXGP ini digelar di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 4-5 Maret. Dengan semakin dekatnya pelaksanaan, pihak panitia lokal memang terus mengenjot promosi guna meraih penonton baik dari dalam dan luar negeri.

"Kejuaraan ini bakal menjadi perhatian dunia. Makanya kami mendukung penuh kegiatan ini," kata Chandra Lie menambahkan.

Apa yang dilakukan oleh Pangkal Pinang dan sponsor INDO MXGP ini sangat diapresiasi oleh dua menteri yang keduanya hadir dalam pemasangan logo. Kejuaraan ini diharapkan sebuah momen untuk meningkatkan kembali prestasi Indonesia di dunia otomotif.

 "Semoga olahraga Indonesia juga bisa terbang tinggi. Berikut juga dengan prestasi olahragawan Indonesia termasuk pada ajang MXGP," kata Menpora Imam Nahrawi di sela pemasangan logo.

Menurut dia, menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi di dunia adalah sebuah penghargaan. Untuk itu pelaksanaannya harus mendapatkan dukungan dari semua pihak termasuk sponsor dari kalangan swasta.

"Pemerintah tidak bisa berjuang sendiri, harus ada pihak swasta yang mendukung dengan potensi pendanaan yang besar agar event ini bisa berjalan lancar," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kejuaraan ini merupakan salah satu peluang untuk meningkatkan sport tourism di Indonesia. Apalagi wisatawan dari sektor olahraga terbilang cukup rendah dibandingkan untuk jenis wisata yang lain.

"Saya sudah tanya berapa asumsi wisatawan asing yang datang. Sekitar 5.000. Untuk wisatawan domistik sekitar 50 ribu. Akan banyak perputaran uang disana. Kami harapkan semuanya disiapkan dengan baik," katanya.

 Indonesia mempunyai hal untuk menjadi tuan rumah MXGP selama tiga tahun kedepan. Kejuaraan ini merupakan bisa dikatakan tonggak sejarah karena Indonesia sudah lama tidak menjadi tuan rumah. Terakhir kali menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi ini adalah di Bandung, 1997.

(T.B016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017