Jakarta (ANTARA News) - Tim tenis putra Indonesia mengevaluasi hasil dari turnamen Piala Davis di mana Indonesia harus menghentikan langkahnya di putaran pertama setelah dikalahkan Filipina dengan skor 4-1 untuk menghadapi SEA Games ke-29 pada 19-31 Agustus 2017.

"Dengan hasil di Davis kemarin, kami akan mengevaluasi untuk persiapan SEA Games untuk mengetahui kurangnya kita di mana," kata Pelatih Kepala tim Indonesia Suharyadi di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa.

Evaluasi ini dilakukan bukan tanpa alasan, mengingat di ajang Davis, tim Merah Putih harus menelan kekalahan dari sesama peserta Asia Tenggara yaitu Filipina yang sama-sama akan turun di pesta olahraga multi cabang semenanjung Asia Tenggara ke-29 di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kami rasa harus ada hal itu, mengingat persaingan di SEA Games ini pasti tidak akan mudah, karenanya harus mulai dari sekarang untuk evaluasi dan persiapan," ujarnya.

Di ajang dua tahunan tersebut, cabang olahraga tenis sendiri memasang target dua emas. Hal ini dipandang akan berat karena Indonesia harus bersiap menghadapi tim kuat seperti Thailand dan Filipina yang dalam ajang Piala Davis berhasil melaju ke putaran kedua Grup II Zona Asia/Oseania.

"Realistis dua emas, anak-anak harus tahu ini berat dan butuh kerja keras, karenanya yang terpenting adalah persiapan dan jam terbang yang seimbang, karena jika latihan saja tanpa jam terbang kurang skill-nya tidak akan terasah," kata dia.

Tim Indonesia sendiri sudah mulai menggelar pemusatan latihan nasional (Pelatnas) sejak Januari lalu di Ragunan yang terdiri dari lima putra dan empat putri. Semua atlet Pelatnas diikutsertakan dalam turnamen-turnamen internasional untuk menambah jam terbang mereka.

Setelah gagal melaju lebih jau dari putaran pertama Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania, Indonesia dijadwalkan akan menjalani pertarungan "relegated play off" Piala Davis melawan Kuwait pada bulan April 2017 mendatang untuk menentukan apakah di ajang supremasi tenis beregu putra tertinggi di dunia berikutnya Indonesia masih berada di Grup II atau turun ke Grup III.

Dalam pertarungan tersebut, Indonesia yang kemungkinan akan diperkuat petenis andalan tanah air, Christopher Rungkat, akan menjadi tuan rumah menjamu Kuwait. Akan tetapi, terkait lokasi pertandingan, hingga saat ini Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) belum menentukan lokasi digelarnya partai hidup mati tersebut.

"Belum ditentukan, tapi di manapun tidak masalah, mau di Jakarta, Jawa Tengah, atau di luar Jawa, kami siap saja," kata Suharyadi menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017