Banjarbaru (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menargetkan penanaman bibit pohon di lahan kritis seluas 59.000 hektare melalui gerakan revolusi hijau yang dicanangkan pada Jumat (3/2).

"Kami targetkan lahan kritis ditanami seluas 59.000 hektare yang terealisasi selama pelaksanaan gerakan revolusi hijau mulai tahun ini," ujarnya di Kota Banjarbaru, Selasa.

Menurut gubernur, lahan kritis yang ditanami berada di dalam wilayah hutan tanaman industri, hutan lindung, hutan produksi, dan hutan di luar kawasan yang dikelola Dinas Kehutanan Kalsel.

Disebutkan, target penanaman bibit pohon itu bertujuan mengurangi luasan lahan kritis di Kalsel yang mencapai 640.709 hektare dan tersebar pada 13 kabupaten dan kota di provinsi itu.

"Harapan kami, luasan lahan kritis yang mencapai ratusan ribu hektare bisa berkurang sehingga lingkungan semakin baik dan kehidupan anak cucu di masa depan lebih berkualitas," ungkapnya.

Dijelaskan, gerakan revolusi hijau adalah kegiatan penanaman pohon yang dipelopori Dinas Kehutanan Kalsel dan diikuti seluruh kabupaten dan kota yang melaksanakan kegiatan serupa.

Ditekankan, selain melibatkan unsur pemerintah, masyarakat dan swasta juga dilibatkan dalam aksi peduli lingkungan itu sehingga menumbuhkan kesadaran menjaga kelestarian alam.

"Kami mengajak masyarakat terus dan terus menanam karena saat menanam pohon, berarti kita sedang menanam doa dan harapan, menanam keberlangsungan hidup generasi akan datang," ucapnya.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurrufiq mengatakan, gerakan revolusi hijau yang sudah dicanangkan gubernur ditarget mampu menanam sebanyak 2,2 juta bibit pohon.

Dikatakan, jenis pohon yang ditanam baik berupa pohon peneduh maupun pohon produktif sehingga selain bisa menyejukkan kawasan juga terdapat pohon yang bisa dinikmati buahnya.

"Target 2,2 juta bibit ditanam adalah pohon peneduh seperti trembesi, jabon, mahoni, glodokan, jengkol, petai, sengon dan flamboyan termasuk 75.000 bibit pohon produktif seperti rambutan dan mangga," katanya.

Pewarta: Yose Rizal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017