Moskow (ANTARA News) - Rusia memalingkan perhatian agak ke tenggara dengan menyebut Rumania sebagai pos terdepan NATO dan ancaman nyata karena menjadi markas elemen-elemen tameng anti-rudal Amerika Serikat. Pernyataan ini disampaikan kantor berita Interfax mengutip kementerian luar negeri Rusia.

Militer AS yang menyebut tameng itu diperlukan guna melindungi diri dari serangan Iran, menegaskan bahwa  tameng itu tidak untuk mengancam Rusia. Militer AS memasang dua tameng rudal seharga 800 juta dolar AS itu di dua negara, masing-masing Rumania dan Polandia.

"Pendirian Rumania dan pendirian pemimpinnya yang telah mengubah negaranya menjadi pos terdepan, adalah jelas mengancam kita," kata Alexander Botsan-Kharchenko, pejabat senior kementerian pertahanan Rusia dalam wawancara dengan Interfax.

"Semua keputusan ini tujuan pertamanya adalah ditujukan untuk melawan Rusia," kata dia seraya menuduh pemerintah Rumania menebarkan retorika anti-Rusia.

Komentar Rusia ini keluar setelah NATO menggelarkan ribuan tentara dan senjata berat di Polandia, negara-negara Baltik dan Eropa tenggara yang merupakan penggelaran kekuatan militer terbesar sejak Perang Dingin.

Para pejabat AS dan NATO pemindahan wahana dan pasukan militer ke negara-negara itu adalah demi memberi keamanan ekstra dan jaminan kembali kepada Eropa setelah aneksasi Rusia pada 2014 ke wilayah Krimea milik Ukraina. Tetapi Rusia menyebut langkah NATO itu sebagai bagian dari strategi agresif di perbatasan-perbatasannya, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017