Jakarta (ANTARA News) - "Walaupun masih ada risikonya, tapi dibandingkan dengan masalah-masalah tahun lalu ini jauh lebih baik, yakni di komoditas dan perkembangan ekonomi yang lainnya sehingga kita lebih optimis lagi," kata Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di Jakarta, Jumat. 

Biro Pusat Statistik menyatakan, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2016 cuma 5,02 persen; meleset dari perkiraan banyak pihak. Kalla optimistis karena penerimaan dan pertumbuhan di daerah, serta harga komoditas mulai membaik.

Dia juga menepis anggapan pemerintah pesimistis mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di 2017 karena performa pertumbuhan di 2015 dan 2016 yang cenderung melambat.

Menurut dia, pemerintah tidak pesimistis, namun hanya mengharapkan peningkatan yang sedikit lebih baik karena pada 2015 dan 2016, penerimaan dan pertumbuhan di daerah tidak efektif serta harga komoditas, seperti batubara, sawit dan bahan tambang serta mineral sangat jatuh di pasaran.

Namun, sejak akhir 2016 hingga memasuki kuartal pertama 2017, Kalla melihat harga komoditas-komoditas itu telah naik, antara lain batubara dari 50 dolar AS per ton menjadi 80 dolar AS per ton dan minyak bumi dari 30 dolar AS per barel menjadi 50 dolar AS per barel.

"Tentu ini khan karena stok di negara, seperti China menurun. Kita harapkan pendapatan negara dan masyarakat juga naik sehingga pajak naik, penerimaan naik, dan kita dapat menjalankan APBN yang lebih baik dibandingkan tahun lalu, walaupun sudah kita kurangi juga," kata dia.

Terkait efektivitas penerimaan pajak, dia juga optimistis akan lebih baik karena proses perpajakan yang lebih luas dan adanya pengampunan pajak.

"Dua hal saja itu lebih baik, walaupun ada risiko global lagi akibat Amerika ke China, dan sebagainya, tapi tetap lebih baik daripada tahun sebelumnya," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan, pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 dapat bergerak di angka 5,4-5,7 persen dengan angka dasar 5,1 persen. 

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017