Jadi tidak boleh dikonsumsi manusia sama sekali, karena kalau dikonsumsi efeknya seperti kemarin (meninggal). Dan methanol ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar seperti spritus
Bantul (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyatakan minuman keras oplosan yang dikonsumsi sejumlah warga hingga berakibat pada kematian beberapa hari lalu mengandung senyawa kimia yaitu methanol.

"Ya hasil labfor (laboratorium forensik) di Semarang (minuman keras oplosan) mengandung methanol, dan methanol ini sedikit saja sudah bahaya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo di Bantul, Jumat.

Menurut dia, kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam methanol itulah yang mengakibatkan lima warga Bantul meninggal setelah beberapa hari sebelumnya menenggak minuman keras oplosan yang dibawa ke labfor tersebut.

Anggaito mengatakan, setelah kejadian kematian lima warga secara berturut pada Selasa (7/2) dan Rabu (8/2) karena minuman keras oplosan itu, Polres langsung membawa sampel ke labfor Semarang untuk mengetahui kandungan minuman oplosan itu.

"Dan yang kemarin itu (minuman keras oplosan) tinggi kandungan methanolnya, tidak ada prosentasenya, namun hasilnya mengandung methanol saja. Kami bawa ke labfor pada Rabu dan keluarnya Kamis (9/2) kemarin," katanya.

Menurut dia, methanol ini sangat berbahaya apabila dikonsumsi manusia dan efeknya sangat mematikan, senyawa kimia ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar seperti spritus dan memiliki sifat keras, sehingga tidak untuk dikonsumsi.

"Jadi tidak boleh dikonsumsi manusia sama sekali, karena kalau dikonsumsi efeknya seperti kemarin (meninggal). Dan methanol ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar seperti spritus," katanya.

Ditanya terkait pengawasan penjualan methanol, AKP Anggaito mengatakan tidak ada larangan diperjualbelikan, karena memang methanol ini bukan bahan berbahaya jika tidak dikonsumsi, seperti layaknya cairan pembasmi serangga.

"Methanol bukan barang berbahaya, jadi boleh diperjualbelikan. Iya ada penyalahgunaan di sini, seperti pembasmi serangga itu tidak bahaya, cuma kalau dimimun ya mati," katanya.

(Baca juga: Di Bantul lima orang tewas tenggak miras oplosan)

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017