Jakarta (ANTARA News) - Dua direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku mengincar posisi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pasar Modal untuk periode 2017-2022 setelah dinyatakan lulus dalam tahap administratif seleksi jabatan tersebut.

"Fokusnya masih di industri pasar modal. Salah satu fokus saya kemudahan akses," ujar Direktur Utama PT BEI, Tito Sulistio, di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan, dalam rangka menambah jumlah emiten di pasar modal, dia akan memberi kemudahan bagi perusahaan untuk meraih dana dari pasar modal melalui mekanisme penawaran umum saham perdana.

"Indonesia kan negara besar, perusahaan-perusahaan baik berskala besar dan perusahaan rintisan bukan hanya ada di Jakarta, tetapi juga dari daerah, nantinya jika perusahaan daerah IPO tidak harus daftar ke Jakarta," katanya.

Dia juga akan mendorong perusahaan yang aset dan pendapatannya berasal dari dalam negeri untuk melaksanakan IPO. Dengan begitu, masyarakat juga dapat merasakan dampak positifnya.

"Sekarang, BEI juga terus mengejar perusahaan berkategori itu," ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, dia juga akan fokus untuk memperkuat peran anggota bursa, serta turut meningkatkan jumlah investor domestik.

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan PT BEI, Samsul Hidayat, akan meningkatkan kontribusi pasar modal Indonesia lebih tinggi terhadap pembangunan ekonomi nasional.

"Kami ingin pasar modal lebih berkontribusi terhadap negara. Artinya, saya dan Pak Tito Sulistio bisa menambah kontribusi pasar modal lima tahun ke depan," kata dia.

"Dengan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki bisa memberikan solusi-solusi atau kebijakan bagi pasar modal lebih tepat untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi lebih baik seperti yang diharapkan pemerintah," katanya.

Saat ini, posisi anggota Dewan Komisioner OJK/Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dijabat Nurhaida untuk periode 2012-2017. Nurhaida juga telah dinyatakan lulus dalam tahap administratif seleksi jabatan itu.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017