Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan bahwa masyarakat Jakarta membutuhkan terapi kejut atau yang dia istilahkan sebagai ketegasan dalam mendidik.

"Agar menjadi masyarakat yang bertanggung jawab maka perlu dididik, oleh karena itu tidak ada salahnya dengan sedikit ketegasan atau shock therapy," kata Djarot, dalam debat final Pilkada 2017 DKI di Gedung Bidakara, Jakarta, Jumat malam.

Hal itu disampaikan dalam debat berdasarkan pertanyaan dari pasangan calon lain gubernur DKI terhadap tindakan tegas dari calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama, kepada masyarakat atas penyelewengan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Atas tindakan tegas Pak Ahok kan akhirnya tidak ada lagi penyelewengan KJP yang digunakan orang tuanya, karena KJP memang untuk anaknya, itu semua adalah proses belajar," katanya, membela ketegasan Purnama.

Mantan wali kota Blitar itu juga menjelaskan, saat ada tindakan ketidakjujuran maka harus ditindak sesuai aturan agar memiliki moral yang jujur serta bertanggung jawab.

Sementara itu, Ahok sebelumnya juga menjelaskan agar tuduhan yang dilancarkan kepadanya berdasarkan data faktual, bukan hanya opini dari masing-masing pasangan calon. Karena menurutnya hal tersebut bisa menimbulkan fitnah terhadap pasangan calon nomor dua itu. 

Pilkada DKI 2017 akan diikuti tiga pasangan cagub, yaitu pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Basuki Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Para kandidat berkampanye untuk menyampaikan visi, misi, dan program kepada warga mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung 15 Februari 2017.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017