Dilansir dari laman klub PB Djarum dari Jakarta, Berry/Hardianto yang bermain di lapangan dua, masih terlalu kuat bagi pasangan Jepang berperingkat 386 dunia ini.
Pasalnya, sejak game pertama bergulir di Nimibutr Stadium, Bangkok, Berry/Hardianto tidak memberikan kesempatan duet negeri Matahari Terbit untuk mengembangkan permainan.
Berry/Hardianto terus menekan hingga memasuki menit ke-19, game pertama dapat diraihnya dengan skor 21-15. Memasuki game kedua, Berry/Hardianto sempat mendapat perlawanan ketat dari pasangan Jepang di mana pada menit ke-23, poin kedua pasangan ini sama kuat 8-8.
Berselang tiga menit, Berry/Hardianto berhasil mencuri poin secara beruntun dan perlahan-lahan tapi pasti, perolehan mereka semakin tak terkejar oleh pasangan Jepang tersebut, hingga akhirnya pada menit ke-34, Berry/Hardianto memenangkan game dua ini dengan skor 21-16.
Meski memenangkan pertandingan melawan Jepang itu, Berry/Hardianto mengaku sedikit kehilangan fokus hingga sempat tertinggal poin.
"Iya sempat tertinggal poin tadi. Mungkin kami agak sedikit kendor fokusnya hingga sempat tertinggal. Intinya sih kami terus main menekan dan tetap konsentarsi saja," kata Berry ketika dihubungi.
Di putaran semifinal Thailand Masters 2017, Berry/Hardianto masih menunggu penantang dari pemenang antara pasangan Taiwan Lu Ching Yao/Yang Po Han yang menghadapi pasangan China Liu Cheng/Zhang Nan.
Sementara, nasib kurang beruntung menghinggapi pasangan Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang langkahnya di turnamen berhadiah total 120 ribu dolar AS ini, harus terhenti di putaran delapan besar.
Langkah Fajar/Rian yang merupakan unggulan kedua tersebut, harus terhenti oleh pasangan Huang Kaixiang/Wang Yilyu yang merupakan unggulan enam, dua game langsung 21-14 dan 21-13. Dengan kekalahan Fajar/Rian, pasangan Berry/Hardianto menjadi satu-satunya wakil Indonesia tersisa di nomor ganda putra, turnamen bertajuik Princess Sirivannavari Thailand Masters 2017 ini.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
