Pada laga final di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, unggulan teratas berperingkat ke-262 dunia itu menyudahi perlawanan nonunggulan asal China, Fajing Sun dalam laga berdurasi dua jam lima menit dengan straight set, 7-6(4) 6-3.
"Sebuah pertandingan yang ketat karena Sun juga bermain sangat baik di pertandingan tadi," kata Chen selepas bertanding.
Berdasarkan data di laman Federasi Tenis Internasional (ITF), Ti Chen sebelumnya telah dua kali mencapai final di Indonesia ITF Mens Future, yakni pada tahun 2003 dan 2012. Di tahun 2003, Chen kalah dari kompatriotnya Jimmy Wang dua set 6-7(4) 4-6.
Pada tahun 2012, Chen juga gagal meraih juara setelah dijegal petenis Jepang Yuichi Sugita dua set langsung 2-6 5-7.
"Saya gembira mendapat gelar juara di Jakarta, karena saya punya banyak teman di sini. Ini pertama kalinya saya memenangkan Indonesia Futures," kata petenis kelahiran 3 Oktober 1983 ini.
Sementara di sektor ganda, pasangan berbeda negara, Aaron Addison (Australia)/Rhett Purcell (Inggris Raya) memboyong gelar juara kejuaraan level ITF Men's Future berhadiah total 45 ribu dolar AS atau sekitar Rp600 juta tersebut tanpa perlu memeras keringat.
Lawannya di partai puncak, Karunuday Singh dari India yang berpasangan dengan Kelsey Stevenson asal Kanada memberikan kemenangan walk over lantaran harus mengejar jadwal di turnamen lain.
Sementara itu, petenis Indonesia di nomor tunggal dalam Indonesia ITF Mens Future Combiphar Tennis Open seri pertama ini, sebagian besar terhenti di putaran pertama seperti M. Althaf Dhaifullah, Akbar Hidayat, Justin Barki dan David Agung Susanto.
Hanya Anthony Susanto yang berhasil melangkah lebih jauh dari para kompatriotnya. Langkah Anthony di ajang ini, harus terhenti di putaran dua kala disingkirkan Fajing Sun yang merupakan finalis di seri pertama ini, dua set langsung 6-2 6-1.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
