Jakarta (ANTARA News) - Tim Indonesia mewaspadai petenis senior Kuwait Mohammad Ghareeb kala laga play off Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania yang akan digelar 7-9 April 2017 di Indonesia.

"Kami akan mewaspadai pemain senior Kuwait Mohammad Ghareeb yang pada kejuaraan Piala Davis terakhir, penampilannya sangat baik," kata Kepala Pelatih tim Tenis Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) Suharyadi, Jakarta, Senin.

Alasan mewaspadai Ghareeb karena pemain kelahiran 22 Juli 1980 tersebut merupakan satu-satunya pemain Kuwait yang mampu memenangkan pertandingan lima set kala menghadapi pemain Thailand Wishaya Trongcharoenchaikul 6-4, 3-6, 6-3, 6(3)-7(7), 6-0.

"Meski kalah, saya lihat Kuwait mampu membuat tim Thailand kesulitan untuk memenangkan putaran pertama, salah satunya berkat Ghareeb yang mampu mencuri poin," ujar Suharyadi.

Di babak play off nanti, kemugkinan Indonesia menempatkan Christopher Rungkat yang akan memperkuat tim Davis tanah air, untuk menghadapi petenis yang pernah berada di peringkat 336 dunia tersebut.

"Mungkin kami hadapkan dengan Christo karena dia yang saat ini berperingkat terbaik yang kita miliki, namun kita lihat lagi nanti," ujar dia.

Tim Indonesia memang harus menjalani laga "relegated play off" Piala Davis melawan Kuwait yang kalah dari Thailand 3-1, pada bulan April 2017 mendatang untuk menentukan apakah di ajang supremasi tenis beregu putra tertinggi di dunia berikutnya Indonesia masih berada di Grup II atau turun ke Grup III.

Pasalnya, tim Merah Putih gagal melaju lebih jauh pada ajang Piala Davis setelah harus mengakui keunggulan Filipina 1-4 dalam lanjutan pertandingan Grup II Zona Asia/Oseania.

Kendati telah dijadwalkan akan dilangsungkan bulan April 2017 di Indonesia, terkait lokasi pertandingan, hingga saat ini Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) belum menentukan lokasi digelarnya partai hidup mati tersebut.

"Belum ditentukan, tapi di manapun tidak masalah, mau di Jakarta, Jawa Tengah, atau di luar Jawa, kami siap saja," kata Suharyadi menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017