Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku sudah mengidentifkasi sejumlah Anggota Bursa atau perusahaan sekuritas yang melakukan pembentukan harga di luar kewajaran terutama saat sesi pra-penutupan indeks harga saham gabungan (IHSG).

"Ini terjadi berulang-ulang dalam kurun pra-penutupan IHSG. Saya tidak bisa sebut (perusahaan sekuritas), tapi sudah identify, kita akan segera proses," ujar Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan bahwa pada saat sesi pra-penutupan terdapat beberapa pihak yang melakukan pembentukan harga namun tidak berdasarkan fundamental perusahaan.

"Kebanyakan asing, tidak mau tahu asing atau lokal kita akan proses. Itu tidak benar dan tidak sehat bagi industri pasar modal. Kita harus jaga," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga akan meminta keterangan dari perusahaan sekuritas dalam rangka mengetahui maksud dari nasabahnya yang melakukan transaksi pada saham-saham tertentu sehingga mempengaruhi laju IHSG.

"Kami mesti tahu persis alasan nasabahnya, saham-saham yang mempengaruhi indeks cenderung turun selama pra-penutupan dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu," katanya.

Ia mengemukakan bahwa pihaknya telah memiliki beberapa metode untuk menjaga transaksi saham di dalam negeri berjalan secara transparan, efisien, dan wajar saat sesi pra-penutupan, yakni dengan membuka setiap transaksi saham yang memiliki volume tinggi sehingga membentuk harga suatu saham dan penutupan perdagangan secara acak pada sesi pra-penutupan itu. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017