Bandung (ANTARA News) - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan mengubah pasar Sarijadi menjadi pasar modern dengan desain seperti museum agar membuat pembeli dan pedagang merasa nyaman.

"Karena itu, kita akan desain pasar ini seperti museum yang enak dan bersih sehingga pedagang dan pembeli akan sama-sama nyaman saat bertransaksi," kata Ridwan Kamil di Bandung, Senin.

Saat ini, pasar yang dibangun sejak Januari 2015, pengerjaannya sudah 100 persen dan siap ditempati pedagang. Nantinya, 60 persen dari luas pasar akan ditempati pedagang tradisional seperti sayur-sayuran dan sisanya akan disediakan tempat "food court" supaya pengunjung bisa menikmati makanan di tempat.

"Pasar yang identik dengan kotor dan becek akan terbantahkan dengan hadirnya pasar Sarijadi ini," kata dia.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan, seluruh dinding pasar akan dibuat artistik, di antaranya dengan dipasang tanaman menjalar serta seni lukis mural yang digambar oleh seniman Kota Kembang.

Selain itu, lanjut dia, akan dibuat pameran foto pedagang, di mana semua pedagang di foto lalu ditempel di belakang lapak dagangnya.

"Jangan ada dinding yang kosong nanti tembok atau benteng ini coba pasang tanaman menjular atau pot gantung sehingga segar dilihat," kata dia.

Tak hanya itu, Pemkot Bandung akan menyediakan 12 kamar sewa bagi siapapun yang ingin menginap. Sedangkan, fasilitas untuk berdagang sendiri disediakan oleh pihak PD pasar dan diperkirakan 2 sampai 3 bulan kedepan akan resmi dibuka.

"Insya Allah 2 sampai 3 bulan kedepan akan saya resmikan kepada publik," kata dia.

Emil berharap, Pasar Sarijadi akan menjadi pasar kreatif pertama di Indonesia dengan mengusung inovasi modern namun tanpa mengabaikan lapak bagi penduduk sekitar pasar.

"Kita harapkan akan menjadi pasar kreatif, akan kita pikirkan jenis-jenis barangnya. Saya ingin warga lokal yang didahulukan untuk mendapatkan lapaknya lalu PKL yang ada dekat sini ditarik kedalem dan jangan ada oknum yang memasukkan pedagang sembarangan," kata Emil.

Pewarta: Asep F
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017