Damaskus (ANTARA News) - Pemerintah Suriah siap membebaskan tahanan kalau pemberontak membebaskan para tawanan mereka menurut laporan kantor berita SANA, Senin (13/2), menjelang perundingan damai di ibu kota Kazakhstan, Astana.

"Pemerintah siap...sebagai bagian dari upaya menjelang perundingan di Astana untuk membebaskan para tahanan asalkan para pria, perempuan dan anak-anak termasuk warga sipil dan tentara yang ditawan teroris dibebaskan" menurut laporan SANA merujuk para pemberontak.

Kazakhstan telah mengundang pemerintah dan pemberontak Suriah menghadiri perundingan damai pada Rabu dan Kamis di Astana sebagai tindak lanjut perundingan putaran perdana bulan lalu yang digelar oleh pendukung rezim Damaskus, yakni Rusia dan Iran serta Turki sebagai penyokong pemberontak.

Pemerintah Suriah sepakat membebaskan tahanan sebagai pertukaran bagi pembebasan tawanan pemberontak setelah "keberhasilan pemerintah Suriah membebaskan warga sipil dan tentara yang ditawan oleh berbagai kelompok teroris" menurut laporan SANA.

Pada Rabu, otoritas Suriah membebaskan 55 tahanan, sebagian besar perempuan dan termasuk delapan anak, dengan imbalan pembebasan 57 warga sipil termasuk 19 anak dari kota pesisir Latakia yang dikuasai pemberontak sejak 2013.

Media resmi menyiarkan gambar-gambar Presiden Bashar al-Assad dan isterinya Asma menerima bekas tawanan.

Perundingan Astana akan diikuti oleh putaran perundingan damai baru yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa pada 20 Februari.

Perang Suriah sudah menewaskan lebih dari 310.000 orang sejak meletus pada 2011 menurut warta kantor berita AFP. (ab)



Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017