Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah 28,88 poin seiring dengan aksi ambil untung oleh investor ditengah minimnya sentimen positif yang bisa mendorong pasar.

IHSG BEI ditutup turun 28,88 poin atau 0,53 persen menjadi 5.380,67 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 7,00 poin (0,77 persen) menjadi 893,71 poin.

"Pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung oleh investor dan waspada terhadap Pilkada serentak terutama di DKI memicu IHSG BEI bergerak melemah," kata Analis NH Korindo Securities Indonesia, Bima Setiaji di Jakarta.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar juag sedang menunggu kebijakan ketua bank sentral AS (The Fed) Janet Yellen mengenai kenaikan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga AS masih berpotensi seiring dengan adanya perbaikan data pekerjaan di Amerika Serikat.

"Pidato Yellen ditunggu pasar karena menjadi acuan bagi investor dalam berinvestasi. Sentimen itu juga yang membuat bursa saham di kawasan Asia melemah dan berdampak pada IHSG," katanya.

Ia menambahkan bahwa di tengah situasi yang belum pasti itu, turut mendorong investor asing melakukan aksi lepas saham yang tercatat di BEI. Berdasarkan data BEI, nilai jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp384,187 miliar.

Frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 411.161 kali dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,603 miliar lembar saham senilai Rp7,802 triliun. Tercatat 123 saham harganya naik, 204 saham turun, dan 103 saham harganya tetap atau stagnan.

Dari bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong juga melemah 7,97 poin (0,03 persen) ke level 23.703,01, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo turun 220,17 poin (1,13 persen) ke level 19.238,98, dan Straits Times Singapura melemah 39,16 poin (1,26 persen) posisi 3.072,47.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017