Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku belum menerima pengajuan dari Kesebelasan Bhayangkara FC perihal pemanfaatan Stadion Ptariot Chandrabaga sebagai kandang dalam mengarungi laga Indonesia Super League (ISL) 2017.

"Yang baru masuk ke kami baru permintaan dari Persija Jakarta. Kalau dari Bhayangkara FC belum ada," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bekasi M Ridwan di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, sejauh ini pihaknya belum berniat menyewakan stadion seharga Rp450 miliar di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan itu kepada pihak ketiga.

Alasannya, gedung stadion bertaraf internasional itu masih menjadi tanggung jawab pengembang PT Nindya Karya hingga Juni 2017 mendatang.

Pembangunan fisik stadion yang rampung dikerjakan sejak pertengahan 2016 itu masih terdapat sejumlah perbaikan dan perawatan kecil di sejumlah sisinya.

Beberapa bagian dinding stadion masih nampak mengalami retak halus, sebagian lantai yang jebol serta instalasi air yang kurang baik sehingga pasokan air keruh.

Wacana pemanfaatan Stadion Patriot Chandrabaga sebagai kandang Bhayangkara FC disampaikan oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian usai menghadiri pembukaan Trofeo Bhayangkara di Solo, Minggu (29/1).

Tito berencana memindahkan homebase Bhayangkara FC dari Surabaya ke Bekasi dalam menghadapi musim ISL 2017.

Saat ini Bekasi memiliki beberapa stadion yang layak menggelar pertandingan tingkat nasional, sementara dua daerah di wilayah itu yakni Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi belum mempunyai wakil dalam persaingan laga ISL.

Tapi selama ini hanya dua stadion yang sering digunakan untuk menggelar turnamen besar seperti PON, yakni Stadion Patriot dengan kapasitas 30.000 tempat duduk dan Stadion Wibawa Mukti dengan kapasitas 40.000 penonton.

Kedua stadion itu masih menjadi pertimbangan Polri untuk menjadikannya sebagai kandang pada laga kali ini.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017