Gianyar, Bali (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan seorang yang terpilih sebagai kepala daerah harus memiliki jiwa kenegarawanan dan menjalankan politik kebangsaan.

"Kendati pemimpin daerah terafiliasi kepada partai tertentu, ketika sudah menjadi pemimpin maka kepentingan partai politik melebur dalam kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan masyarakat dan bangsa," kata Khofifah di Gianyar, Bali, Selasa.

Khofifah mengemukakan hal itu dalam pidatonya saat menerima penghargaan Medali Jubileum Universitas Mahendradatta di The Soekarno Center, Gianyar.

Menurut Khofifah, pemilihan kepala daerah serentak yang dilaksanakan di lebih dari 100 titik di Indonesia pada Rabu (15/2) merupakan momentum bagi pemimpin daerah untuk introspeksi agar setiap keputusan politik yang diambil bermuara pada politik kebangsaan.

"Saat ini kita harus melakukan koreksi atas perjalanan demokrasi politik kita agar keberagaman partai dan afiliasi politik tetap berada pada bingkai politik kebangsaan, menjaga persatuan dan kesatuan," katanya.

Ia pun mengingatkan tentang Tri Sakti yang dikumandangkan Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.

Dikatakannya, kedaulatan politik hanya bisa diwujudkan apabila pemimpin memiliki jiwa kenegarawanan. Sayangnya, lanjut dia, banyaknya jumlah politisi di negeri ini tidak berbanding lurus dengan personifikasi mereka sebagai sosok negarawan.

Menurut dia, saat ini bangsa Indonesia membutuhkan kekuatan untuk mewujudkan kemandirian di bidang ekonomi sehingga kampus memiliki peranan penting dalam menyiapkan sumber daya berkualitas agar berbagai posisi strategis semakin banyak yang bisa diisi oleh anak bangsa.

"Kita juga harus bisa menjaga kepribadian bangsa dan menjaga budaya bangsa dengan terus menggali berbagai kearifan lokal," kata dia.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017