Bojonegoro (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan banjir bandang di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, mengakibatkan lima rumah rusak dari 170 rumah yang diterjang banjir bandang, Selasa sekitar pukul 06.00 WIB.

"Kerusakan lima rumah warga yang rusak diterjang banjir bandang tidak terlalu parah," kata Kasi Logistik dan Prasarana BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, dari lokasi kejadian.

Ia memberikan gambaran rumah yang rusak hanya dinding rumah yang terbuat dari papan atau "gedhek" jebol.

Dalam kejadian itu, lanjut dia, tidak ada warga yang mengungsi, sebab banjir bandang disebabkan meluapnya Kali Sugihan, hanya berlangsung sekitar 1 jam.

Sebelumnya, kata dia, hujan lebat terjadi di wilayah selatan sehingga Kali Sugihan yang melintas di desa setempat tidak mampu menampung air hujan yang kemudian meluap menerjang pemukiman warga dan jalan raya.

"Banjir sekarang sudah surut dan warga sekarang bergotong royong membersihkan lumpur yang masuk ke rumah, juga memperbaiki kerusakan rumahnya," jelas dia.

Begitu pula, lanjut dia, jalan raya Bojonegoro-Nganjuk di desa setempat yang terendam air banjir bandang sekitar 100 meter dengan ketinggian 1 meter juga sudah surut.

"Genangan banjir yang merendam jalan raya hanya berlangsung sekitar 1 jam sehingga sekarang jalan sudah normal kembali," jelas dia.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD, lanjut dia, sekarang berada di lokasi kejadian untuk melakukan pendataan kerusakan yang ditimbulkan dalam kejadian banjir bandang di desa setempat.

"Jajaran Muspika Kecamatan Temayang dan desa sekarang masih menghitung kerugian akibat banjir bandang. Yang jelas tidak ada korban jiwa," ucapnya.

Sekarang ini, lanjut dia, BPBD juga menyalurkan bantuan makanan siap saji 1.124 paket untuk warga yang terdampak banjir bandang.

"BPBD juga akan menyalurkan bantuan sembako masing-masing 15 kilogram per rumah kepada warga yang terdampak banjir bandang," ucapnya.

Ia menambahkan Desa Sugihan, Kecamatan Temayang, selalu menjadi langganan banjir bandang setiap di wilayah selatan terjadi hujan lebat."Penyebabnya hutan di kawasan setempat sudah gundul," ujarnya.

Pewarta: Slamet AS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017