London (ANTARA News) - Brand Indonesia merambah fashion di London yang merupakan salah satu pusat fashion dunia yang setiap tahunnya menyelenggarakan pameran Pure London di gedung pameran Olympia, London.

Pameran ini merupakan ajang pertemuan "business-to-business" untuk produk fashion, mulai dari pakaian, celana, tas, dan aksesoris lainnya, demikian Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI London, Hastin A.B. Dumadi kepada Antara London, Rabu.

Dikatakannya hal yang menarik dari Pure London yang diadakan selama tiga hari dari tanggal 12 sampak 14 Februari itu, tahun ini kehadiran dua brand fashion yang berasal dari UKM Indonesia yaitu Esre Denim yang menampilkan produk celana dan baju untuk pria, dan Schmiley Mo yang menampilkan produk baju untuk perempuan.

Kedua perusahaan itu baru pertama kali berpartisipasi pada kegiatan pameran ini. Razka Pradana dari Esre Denim yang baru menyelesaikan studi MBAnya di Inggris mengatakan kalau dirinya ingin melihat potensi pasar Inggris dan Eropa bagi produk baju prianya melalui ajang pameran ini. Esre memproduksi baju pria dan celana jeans dari Bandung.

Sementara Anggi dari Schmiley Mo mengatakan respon pengunjung cukup positif karena mereka cukup menyukai desain-desain inovatif dari perusahaannya yang dirancang sendiri oleh pemiliknya, Dina Rikasari. Pusat produksi Schmiley Mo berada di Jakarta.

Anggi menyampaikan akan segera menindaklanjuti sejumlah inquiries yang datang dari pengunjung selama pameran berlangsung ke standnya.

"Saya sangat mengapresiasi inisiatif Esre dan Schmiley Mo yang secara mandiri berpartisipasi dalam pameran ini. Karena hal ini tidak saja akan memberi peluang lebih besar bagi mereka untuk memasarkan produknya ke manca negara, namun juga memberi kesempatan bagi mereka untuk melihat perkembangan fashion dari berbagai negara yang berpartisipasi dalam pameran," ujar Hana Satriyo, istri Dubes RI London, yang mengunjungi stand Esre dan Schmiley di Olympia bersama Atase Perdagangan London, Nur Setyoko.

Hastin A.B. Dumadi mengatakan mengingat kegiatan pameran ini lebih bersifat "business -to-business", maka peserta pameran tidak memperjualbelikan produknya selama pemeran berlangsung. Di sela-sela pameran tersebut juga diadakan acara fashion show dan dialog mengenai perkembangan fashion yang cukup menyedot perhatian banyak pengunjung.

Tiap tahunnya, sekitar 1000 peserta berpartisipasi dalam pameran tersebut termasuk dari Estonia, Relax Baby Be Cool, yang menampilkan keseluruhan produknya menggunakan batik baik untuk baju perempuan dan laki-laki.

Desain batik yang ditampilkan perusahaan dari Estonia menarik perhatian pengunjung karena disesuaikan dengan desain yang sedang diminati remaja.

Setiap produknya juga dilengkapi dengan informasi mengenai corak dan asal-usul kain batik yang digunakan dalam lembar kertas kecil yang ditempelkan di setiap produk baju batik yang ditampilkan.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017