New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street memperpanjang reli pada Rabu (Kamis pagi WIB), dengan indeks Nasdaq ditutup pada rekor tinggi selama tujuh sesi berturut-turut, karena investor mempertimbangkan sejumlah data ekonomi yang secara umum positif.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 107,45 poin atau 0,52 persen menjadi berakhir di 20.611,86 poin. Indeks S&P 500 ditutup naik 11,67 poin atau 0,50 persen menjadi 2.349,25 poin, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 36,87 poin atau 0,64 persen menjadi 5.819,44 poin.

Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk semua konsumen perkotaan meningkat 0,6 persen pada Januari disesuaikan secara musiman, mengalahkan konsensus pasar 0,3 persen, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, Rabu (15/2).

Selama 12 bulan terakhir, indeks semua item (barang) naik 2,5 persen sebelum penyesuaian secara musiman.

Departemen Perdagangan mengumumkan pada Rabu bahwa perkiraan awal penjualan ritel AS untuk Januari 2017 datang di 472,1 miliar dolar AS, meningkat 0,4 persen dari bulan sebelumnya dan di atas perkiraan pasar 0,1 persen.

Kegiatan usaha meningkat kuat di Negara Bagian New York, menurut Survei Manufaktur Negara Bagian New York untuk Februari 2017 pada Rabu (15/2). Indeks utama kondisi bisnis secara umum naik 12 basis poin menjadi 18,7 poin, level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

Sementara itu, menyusul kenaikan 0,6 persen pada Desember, produksi industri AS turun 0,3 persen pada Januari, gagal memenuhi ekspektasi pasar, kata Federal Reserve, Rabu.

"Secara keseluruhan, pagi yang kuat untuk data ekonomi AS. Kenaikan luas di konsumsi adalah hal yang terpenting pagi hari, menunjukkan konsumen tetap optimis pada awal 2017," kata Jay Morelock, seorang ekonom di FTN Financial.

Investor juga didorong oleh pernyataan dari Presiden AS Donald Trump. Dia terus mempromosikan agenda ekonomi dalam pertemuan dengan para CEO ritel pada Rabu (15/2).

Dia mengatakan pemerintah tetap "fokus pada isu-isu yang akan membawa pertumbuhan ekonomi. Itulah yang kita semua jadikan perhatian," menurut CNBC.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017