Muscat (ANTARA News) - Presiden Iran Hassan Rouhani mengunjungi Oman pada Rabu (15/2) sebagai bagian dari tur kawasan untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara tetangga Teluk yang sedang dilanda ketegangan akibat konflik di Suriah dan Yaman.

Sebelum meninggalkan Teheran, Rouhani menyatakan dukungan untuk upaya pimpinan Kuwait untuk "menyelesaikan kesalahpahaman dan meningkatkan hubungan" dengan negara-negara Teluk menurut laporan kantor berita resmi Iran IRNA.

"Dalam perjalanan ini, akan ada diskusi tentang kawasan, situasi di Irak, Suriah dan khususnya di Yaman," katanya sebelum terbang ke Muscat tempat dia akan bertemu dengan Sultan Qaboos.

Kuwait adalah negara berikut yang akan dikunjungi Rouhani, tetapi Arab Saudi tidak masuk ke dalam jadwal kunjungannya.

Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah Khaled Al Sabah mengunjungi Teheran bulan lalu, menyerukan "normalisasi hubungan dan pembukaan dialog."

Iran tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Arab Saudi sejak Januari 2016, ketika para demonstran mendatangi kedutaan kerajaan tersebut di Teheran dan Mashhad untuk memprotes eksekusi seorang ulama muslim Syiah Arab Saudi.

Oman, yang memiliki minoritas Syiah signifikan, secara historis mempunyai hubungan yang baik dengan Iran, yang berbagi kekuasaan di Selat Hormuz.

Oman merupakan satu-satunya dari enam negara Teluk Arab yang tidak bergabung dalam intervensi militer pimpinan Arab Saudi terhadap pemberontak Syiah di Yaman menurut warta kantor berita AFP.(hs)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017