Cirebon (ANTARA News) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menuturkan bencana banjir terjadi di Cirebon bagian timur yang menyebabakan tujuh kecamatan terdampak disebabkan intensitas hujan tinggi serta pendangkalan sungai.

"Ini akibat intensitas hujan tinggi serta kiriman air dari daerah hulu yang mengakibatkan sungai meluap," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Sudarna di Cirebon, Kamis.

Ia menuturkan sungai yang meluap juga tidak bisa menampung debit air, dimana sungai sudah dangkal dan juga sempit, jadi banjir tidak bisa dihindarkan.

Menurutnya dari data yang masuk ada 12 kecamatan yang menginformasikan adanya banjir, namun sampai saat ini yang sangat terdampak ada tujuh kecamatan.

Dimana dari tujuh kecamatan ada 30 desa dan ribuan rumah yang mengalami banjir di wilayah Cirebon timur sejak Rabu (15/2) petang.

"Ada 30 desa dari tujuh kecamatan serta ribuan rumah yang terdampak banjir," tuturnya.

Sementara itu seorang warga dari Desa Mertapada Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, Faturrohman mengaku baru mengalami banjir sebesar ini dalam hidupnya dan ia menyaksikan secara langsung, sejumlah pohon dengan ukuran yang sangat besar, terbawa arus dan menghantam sejumlah jembatan.

"Pohon dengan ukuran sangat besar, banyak yang terbawa banjir, bahkan sampai akarnya kebawa, biasanya tidak sampai begitu," tuturnya.

Dia mengaku melihat secara langsung, sejumlah besi pegangan jembatan di desanya ambrol setelah dihantam kayu dengan ukuran besar.

Bukan sekadar itu, sejumlah jembatan beton kecil yang biasanya digunakan untuk lalu lintas warga, musnah dibawa air bah.

"Untuk di Desa Mertapada Kulon saja, ada dua jembatan yang hanyut dan satu jembatan di Desa Buntet," tuturnya.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017