Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis pembangunan empat jalan layang (fly over/FO) untuk mengurai kemacetan akibat perlintasan sebidang kereta api (KA) di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah akan selesai pada Juni mendatang.

"Keempat fly over tersebut yakni Klonengan-Prupuk, Dermoleng-Ketanggungan, Kretek-Paguyangan, dan Kesambi yang saat ini progres pembangunannya sudah sesuai rencana, walaupun terdapat gangguan hujan," katanya di Jakarta, Kamis.

Basuki mengakui, memang secara keseluruhan kemajuan masih sesuai rencana awal dengan sedikit keterlambatan. Tetapi komitmen penyelesaian tetap seperti yang ditentukan yakni Juni 2017 dan bisa digunakan saat mudik Lebaran 2017.

Menteri Basuki mengungkapkan pembangunan fly over tersebut sangat penting untuk membantu mengurangi kemacetan saat arus mudik akibat penutupan jalan ketika kereta api melintas.

Pada hari biasa terdapat 72 kali perlintasan kereta api dan setiap melintas memakan waktu lima menit atau per harinya mencapai enam jam untuk penutupan jalan. Ketika arus mudik, terjadi peningkatan perlintasan kereta api menjadi sekitar 92 kali per hari atau lebih dari tujuh jam pemberhentian dalam sehari.

"Untuk itu sejak November kita sudah mulai mendesain dan langsung ditender. Saat ini progres untuk Flyover Dermoleng sudah 8,8 persen, Klonengan 11,9 persen, Kesambi 6,2 persen dan Kretek 2,3 persen," ungkap Menteri Basuki.

Ia menyatakan semua kesiapan dari segi desain dan peralatan sudah matang, namun agak terhambat karena curah hujan tinggi dalam dua minggu terakhir.

"Walaupun hujan saya minta pekerjaan jalan terus, dua shift bekerjanya, siang-malam. Selain itu juga masih ada sekitar tujuh bidang yang dalam proses pembebasan lahan. Rencananya akhir bulan ini masalah lahan semuanya selesai," kata Menteri Basuki.

Untuk pembangunan Flyover Dermoleng-Ketanggungan sepanjang 500 meter ditangani oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO dengan nilai kontrak Rp64 miliar. Saat ini pengerjaan masih berupa pengecoran "pilecap" dan "bored pile".

Sementara itu, untuk fly over Klonengan-Prupuk sepanjang 1.011 meter ditangani oleh kontraktor PT Hutama Karya dengan nilai kontraknya mencapai Rp112 miliar. Saat ini tengah dilakukan pekerjaan abutmen jembatan rangka, pengerjaan "bored pile" dan persiapan badan jalan trase.

Kemudian untuk Flyover Kesambi dengan panjang 470 meter ditangani oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp58 miliar.

Terakhir Flyover Kretek dengan panjang 700 meter yang juga ditangani oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp82 miliar.

Dengan adanya pembangunan tersebut, Kementerian PUPR telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kepolisian Daerah untuk pengalihan arus lalu lintas sampai dengan pertengahan Juni 2017, terutama untuk menjamin kelancaran logistik dari Jawa Barat ke Purwokerto maupun ke Yogyakarta dan sebaliknya.

Menteri Basuki berpesan agar pengalihan sementara ini tidak mengganggu jalur logistik dan untuk itu aspek pengaturan arus lalu lintas dan aspek geometri jalan harus benar-benar disiapkan dengan matang.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017