Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Paramadina Firmanzah menilai keunggulan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada putaran pertama Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 merupakan bukti kepemimpinan mereka dirasakan oleh masyarakat Jakarta.

"Status Basuki-Djarot sebagai petahana merupakan kelebihan mereka. Secara objektif harus dikatakan mereka sudah melakukan perbaikan di Jakarta yang dirasakan masyarakat," kata Firmanzah dihubungi di Jakarta, Kamis.

Karena itu, meskipun "dihajar" dengan isu-isu negatif, Firmanzah menilai Basuki-Djarot masih mampu mengungguli pasangan lain dalam hitung cepat putaran pertama Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Di sisi lain, Firmanzah menilai keberadaan partai-partai besar yang mengusung Basuki-Djarot, terutama PDI Perjuangan dan Partai Golkar, turut andil dalam membuat pasangan tersebut unggul.

"Harus diakui ada andil mesin partai-partai pengusung yang bergerak secara luar biasa yang membuat Basuki-Djarot mengungguli pasangan lain," tuturnya.

Pemungutan suara Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 diselenggarakan pada Rabu (15/2), diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Basuki-Djarot unggul dalam semua hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga pada putaran pertama Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Hitung cepat yang dilakukan PolMark Indonesia menempatkan pasangan Basuki-Djarot di urutan pertama dengan perolehan suara 42,27 persen disusul pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (39,77 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (17,96 persen).

Begitu pula pada hitung cepat yang dilakukan Indikator Politik Indonesia yang menempatkan pasangan Basuki-Djarot di urutan pertama dengan perolehan suara 43,16 persen disusul pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (39,56 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (17,28 persen).

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017