Jakarta (ANTARA News) - Pendidikan karakter melalui pendekatan budaya dinilai efektif untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada diri anak, kata Direktur Global Sevilla School Jakarta Robertus Budi Setiono.

"Pendekatan budaya menjadi salah satu sarana yang efektif untuk menanamkan pendidikan karakter pada anak, seperti pada malam ini kami melakukan pementasan teater cerita rakyat Malin Kundang. Tujuannya agar para siswa dapat mengerti dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam kisah itu," ujar Budi di sela-sela pementasan teater Malin Kundang di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan melalui pergelaran teater cerita rakyat itu, para siswa dapat mengekspresikan bakat mereka. Serta bisa melakukan olah gerak, suara, serta bisa mengekspresikan kemampuan mereka.

"Selain itu, kepercayaan diri mereka juga meningkat."

Budi menjelaskan penanaman pendidikan karakter haruslah melalui praktik langsung, serta tak melulu belajar di kelas.

"Siswa bisa mengeksplorasikan kemampuan mereka melalui pergelaran seperti ini. Mereka yang melakukan riset langsung ke Sumatera Barat, melakukan aransemen musik dan menulis skenario. Anak dilibatkan dalam semua hal."

Di kesempatan yang berbeda, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan kepala sekolah penting dalam keberhasilan penguatan pendidikan karakter.

Mendikbud mengatakan kepala sekolah harus mendorong agar guru tidak sekedar ceramah di kelas tetapi juga menjadi inspirator dan pendidik.

Pada 2017, Kemdikbud menargetkan penerapan PPK di sebanyak 9.830 sekolah di 34 provinsi. Jumlah tersebut meningkat dari 2016 yang hanya sebanyak 542 sekolah di 34 provinsi.

Kemdikbud menargetkan pada 2020, seluruh sekolah sudah menerapkan PPK. PPK memiliki lima nilai utama karakter pelajar, yakni, religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017