Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan meningkatkan data jumlah pemain sepak bola usia muda di Indonesia untuk pemantauan regenerasi pemain senior tim sepak bola nasional.

"Jumlah pemain Indonesia yang terdaftar dalam FIFA hanya 67 ribu orang. Jumlah itu tentu jauh lebih sedikit dibanding kondisi nyata di Indonesia," kata Direktur Kompetisi dan Pembinaan Usia Dini PSSI M. Yusuf Kurniawan dalam pembukaan Kejuaraan Milo Football Championship 2017 di Jakarta, Sabtu.

Yusuf mengatakan data pemain muda Tanah Air itu diperlukan sebagai bahan pemantauan bagi PSSI untuk mencari pemain-pemain yang akan masuk dalam tim nasional, mulai U-16 hingga pemain senior.

"Kami juga dapat mengikuti perkembangan permainan mereka karena seringkali anak-anak usia 12 tahun juga mengikuti sekolah-sekolah sepak bola di dalam negeri," kata pria yang akrab disapa Yuke itu.

PSSI juga mengajak pemerintah dan swasta dalam upaya membentuk basis data pemain-pemain sepak bola muda Indonesia, terutama anak-anak yang mengikuti kompetisi usia 10 tahun hingga 16 tahun.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pembibitan pemain-pemain muda sepak bola Tanah Air perlu terus berlangsung menyusul keterbatasan jika harus menempuh langkah naturalisasi pemain asing.

"Indonesia memang melakukan naturalisasi, tapi itu hanya upaya percepatan kita mengejar prestasi. Kita tidak dapat terus mengandalkan naturalisasi untuk jangka panjang. Kompetisi usia dini seperti ini adalah jawaban masa depan sepak bola," katanya.

Pemerintah, lanjut Menpora, juga akan akan mengajak keterlibatan swasta dan masyarakat untuk menggelar kompetisi usia dini baik di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun sekolah menengah atas di setiap kota dan kabupaten di Indonesia.

"Kami telah mulai dengan Kejuaraan Piala Menpora untuk anak-anak usia 14 tahun. Sedangkan Milo menggelar kejuaraan untuk anak usia 12 tahun. Berikutnya akan ada kompetisi untuk anak usia 10 tahun dan 16 tahun," kata Menpora.

Sementara itu, Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo mengatakan, "Bagi Nestlé Indonesia, yang menjadi prioritas adalah bagaimana kami dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat. Hal ini tercermin pada salah satu produk kami, Nestlé MILO, yang senantiasa berkomitmen untuk mendorong gaya hidup aktif dan menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

"Melalui MILO Football Championship, Nestlé MILO hadir untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Kami berharap melalui program ini dapat menanamkan kecintaan terhadap olahraga sejak dini serta mendukung pemerintah dalam melahirkan bibit-bibit pesepak bola yang memiliki mental juara," tambahnya. 

Milo Football Championship 2017 akan berlangsung di kota Jakarta, Makassar, Medan, dan Bandung. Lebih dari delapan ribu siswa dari 512 sekolah dasar mengikuti kompetisi berhadiah total Rp15 juta itu.

Produsen minuman suplemen kesehatan itu juga akan memilih lima anak terpilih dalam kompetisi itu untuk turut berlatih di FC Barcelona, Spanyol bersama para pemain dan pelatih klub papan atas Spanyol itu.

Selain mengajak ke FC Barcelona, Milo juga memberikan kesempatan kepada para pesertanya untuk mengikuti pelatihan sepak bola bersama mantan pemain tim nasional Kurniawan Yulianto dan Zaenal Abidin.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017