Selain menjaga toleransi antarumat beragama, masyarakat juga harus terus menumbuhkan sikap saling membantu untuk kedamaian dan kemajuan bersama."
Semarang (ANTARA News) - Masyarakat Provinsi Jawa Tengah diimbau untuk selalu mengedepankan toleransi antarumat beragama dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari.

"Selain menjaga toleransi antarumat beragama, masyarakat juga harus terus menumbuhkan sikap saling membantu untuk kedamaian dan kemajuan bersama," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko di Semarang, Minggu.

Menurut dia, perbedaan warna kulit, suku, agama, ras, dan adat istiadat jangan menjadi alasan tidak saling menghormati antarumat beragama.

"Kebhinnekaan itu bisa menjadi tunggal ika jika kita saling menghormati dan saling membantu, serta jangan merasa bisa sendiri," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Ia menjelaskan ungkapan jangan merasa bisa sendiri itu sarat dengan nilai-nilai hakiki yang tidak hanya milik masyarakat Jawa, namun ungkapan penuh makna kebaikan dan bersifat universal.

"Manusia di manapun berada tidak bisa hidup sendiri, butuh bantuan orang lain sehingga perlu senantiasa bergotong-royong dengan warga di lingkungan tempat tinggal tanpa membeda-bedakan agama, suku apa, asal dari mana," katanya.

Mantan Bupati Purbalingga itu, mengatakan bahwa sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab terus berupaya memecah belah persatuan antarumat beragama.

"Oleb karena itu, setiap masalah yang bersinggungan dengan suku, agama, dan ras harus selalu direspons serta diselesaikan dengan cepat oleh pemerintah daerah dengan dukungan pemuka agama dan tokoh masyarakat demi kedamaian bersama," ujarnya.

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017