Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menghentikan kasus penodaan agama yang menyeret dosen Universitas Indonesia, Ade Armando.

"Sudah diterbitkan SP3-nya," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat di Jakarta, Senin, tentang Surat Perintah Penghentian Penyidikan perkara itu.

Wahyu mengatakan penyidik memutuskan menghentikan penyidikan kasus Ade Armando karena menilai perkara itu tidak termasuk tindak pidana berdasarkan keterangan para saksi ahli.

Berdasarkan keterangan saksi ahli, penyidik kepolisian menyimpulkan ucapan Armando "Allah Bukan Orang Arab" di media sosial tidak memenuhi unsur pidana.

Polisi sebelumnya menetapkan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Ade Armando sebagai tersangka dalam perkara pelanggaran undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengungkapkan penyidikan Ade Armando dilakukan berdasarkan laporan seorang warga bernama Johan Khan.

Johan Khan melaporkan Ade ke polisi pada 2016 karena menulis "Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, China, Hiphop, Blues" di Facebook dan Twitter pada 20 Mei 2015.

Johan juga mendesak Ade menyampaikan permohonan maaf melalui akun Twitter namun tersangka tidak memenuhinya.

Ade sempat mendatangi Polda Metro Jaya guna mengklarifikasi tulisannya di akun media sosialnya tersebut pada Juni 2016.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017