Jakarta (ANTARA News) - Korea Selatan menolak tuduhan Korea Utara yang menyatakan Malaysia berkolusi dengan Seoul dalam melakukan investigasi kematian Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong-un, The Star.

Duta besar Korea Utara Kang Chol pada Senin menuduh Malaysia "berkolusi dan bermain dengan kekuatan eksternal" dalam penyelidikan kematian, pada merujuk Korea Selatan.

Seoul secara datar menolak klaim Kang tersebut dengan menyebut tuduhan itu sebagai hal yang "mustahil dan menyesatkan".

"Komentar utusan Korea Selatan itu adalah klaim yang yang mustahil dan bahkan tak berharga untuk ditepis," salah seorang pejabat kementerian dikutip Yonhap.

Jarak diplomatik antara Korea Utara dan Malaysia kian dalam dengan kematian Jong-nam.

Wisma Putra mengeluarkan pernyataan, Senin, mendeskripsikan tuduhan Kang tak berdasar.
"Pemerintah Malaysia menganggap sangat serius upaya apa saja yang belum ditemukan untuk menodai reputasi negara," demikian tertulis dalam pernyataan.

Kang juga mengatakan minggu lalu bahwa Korut tak akan menerima hasil otopsi Jong-nam mengingat hal itu dilakukan tanpa pendampingan pihak berwenang Pyongyang.

Kang menuntut agar Malaysia segera menyerahkan jenazah Jong-nam, namun polisi Malaysia akan memberikan waktu dua minggu bagi keluarga Jong-nam untuk mengambil jenazah.

Putra Jong-nam, Kim Han-sol dikabarkan terbang ke Malaysia pada Senin untuk mengidentifikasi jasad ayahnya.

Meski demikian awak media yang buru-buru ke Bandara Internasional KL 2 (KLIA2) tak melihat tanda-tanda kedatangan Han-sol.

Jong-nam (45) dibunuh oleh dua wanita yang menyiram wajahnya dengan bahan kimia di terminal keberangkatan KLIA2 sekitar pukul 09.00 waktu setempat (13/2) di mana ia hendak terbang ke Makau.

Sejauh ini empat orang sudah ditahan untuk proses penyelidikan.

(Baca juga: Korea Utara akan tolak laporan otopsi oleh Malaysia)

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017