Setiap parpol pengusung pasangan Ahok-Djarot menjalankan perannya masing-masing membangun komunikasi dengan parpol lain.
Jakarta (ANTARA News) - PDI Perjuangan membangun komunikasi yang makin intensif dengan partai-partai politik lain dalam menghadapi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada awal April 2017.

"Komunikasi intensif dengan partai-partai politik lain, sesuai  arahan ketua umum untuk dapat memenangkan pilkada DKI Jakarta," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, usai rapat koordinasi pemenangan pilkada DKI Jakarta putaran kedua di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa.

Menurut Hasto Kristiyanto, posisi DKI Jakarta sangat penting sebagai barometer seluruh daerah di Indonesia, sehingga PDI Perjuangan memandang DKI Jakarta sebagai daerah sangat strategis.

Dalam membangun komunikasi dengan partai politik lain, menurut dia, PDI Perjuangan sudah berbagi tugas dengan Partai Golkar dan akan difinalisasi sebelum 4 Maret 2014, pada saat KPU DKI Jakarta mengumumkan hasil penghitungan suara sekaligus jadwal putaran kedua.

Pada pilkada DKI Jakarta putaran pertama, pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kelompok Djan Faridz.

"Setiap parpol pengusung pasangan Ahok-Djarot menjalankan perannya masing-masing membangun komunikasi dengan parpol lain," katanya.

Hasto menambahkan, selain membangun komunikasi dengan partai politik lain, juga membangun komunikasi dengan para relawan serta simbol-simbol elemen masyarakat.

Dia mencontohkan, Partai Golkar banyak membangun komunikasi untuk serangan udara, dan PDI Perjuangan membangun komunikasi untuk serangan darat.

"PDI Perjuangan dan parpol lain, saling bersinergi membangun dukungan untuk pemilih," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017