Sekarang kita sedang persiapan melarang plastik yang konvesional menjadi plastik berbasis lingkungan hijau
Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bandung tengah merancang Peraturan Wali Kota (Perwal) terkait pelarangan penggunaan plastik konvensional dan beralih ke plastik ramah lingkungan, sebagai salah satu bentuk penanganan masalah sampah di Kota Bandung.

"Sekarang kita sedang persiapan melarang plastik yang konvesional menjadi plastik berbasis lingkungan hijau," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Bandung, Selasa.

Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, produksi sampah Kota Bandung tiap tahunnya selalu bertambah, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Bandung.

"Sekitar 1.500-an ton (perhari) dan sebagian besar organik. Dan dari tahun ke tahun pasti meningkat, kan sampah itu berbanding lurus dengan populasi, semakin banyak penduduk sampah banyak," ujarnya.

Untuk itu, di tahun 2017 ini Pemkot memiliki dua agenda besar untuk penanganan sampah di Kota Bandung dan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Jadi target saya dari sisi sampah menertibkan dan melahirkan kepemimpinan (leadership). Terakhir ujungnya melakukan Waste Energy dengan dua cara, pertama yang rencana (pembangunan TPAS) di Provinsi, yakni Legok Nangka, dan Bandung akan mempersiapkan yang basis perwilayah," katanya.

Ia menambahkan selama ini, beberapa program penanganan sampah di Kota Bandung sudah berjalan dengan diterbitkannya Perwal. Di antaranya Perwal tentang bangunan hijau, larangan penggunaan styrofoam, dan gerakan pungut sampah.

"Gerakan pungut sampah sudah dilakukan dan masih dilakukan oleh sekolah-sekolah dan kelurahan," ujarnya.

Dengan begitu ia berharap seluruh penanganan sampah di Kota Bandung dapat tertangani, terlebih rencana pembangunan tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Legok Nangka dan pembangunan pusat daur ulang sampah Kota Bandung, dapat menjadi solusi penanganan sampah.

"Kita sesuai rencana, waste energi yang ramah lingkungan kita kejar, kita juga lagi mengejar recycle centre dalam kota, jadi investor-investor saya tarik untuk waste energinya di provinsi, tapi recyclingya di Kota Bandung," ujarnya.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017