Kota Quebec, Kanada (ANTARA News) - Pria terdakwa penyerang masjid Kota Quebec, yang menewaskan enam orang, hadir sebentar dengan pengamanan ketat dalam sidang kedua pada Selasa (21/2).

Sidang yang secara resmi ditujukan untuk menyerahkan bukti perkara ke pembela dan menetapkan tanggal sidang jaminan tersebut hanya berlangsung dua menit.

Dalam sidang itu pembela juga meminta larangan publikasi sidang-sidang selanjutnya dan dikabulkan.

Alexandre Bissonnette (27) menghadapi enam dakwaan pembunuhan dan lima dakwaan percobaan pembunuhan.

Dia hadir di ruang sidang yang penuh dengan membungkuk, mengenakan kaus warna merah bertulisan "volunteer" (sukarelawan) di belakangnya.

Mohamed Labidi, wakil presiden masjid Kota Quebec, yang menjadi sasaran serangan, menyeru penghentian "siklus kekerasan" yang berlanjut, setelah penangkapan dilakukan terkait tindakan vandalisasi di sebuah masjid di Montreal semalam.

Labidi juga mengungkapkan bahwa dia berduka untuk Bissonette karena telah menyia-nyiakan hidupnya.

"Menyakitkan, khususnya ketika saya melihat seseorang yang begitu muda," katanya kepada para pewarta.

"Perasaannya campur baur--kasihan pada (terdakwa) dan pada saat yang sama pada saudara-saudara kami yang meninggal tanpa alasan," katanya.

Persidangan Bissonette selanjutnya dijadwalkan berlangsung 30 Maret, demikian menurut warta kantor berita AFP. (hs)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017