Bekasi (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai wacana penanggulangan banjir di Bekasi dan sekitarnya berupa pembuatan waduk berskala besar pada bagian hulu Daerah Aliran Sungai tidak perlu dilakukan di daerah itu.

"Tidak perlu dibangun waduk besar di hulu sungainya. Cukup kegiatan sederhana namun efektif bila dikerjakan secara optimal," katanya di Bekasi, Rabu Sore.

Hal itu disampaikan Heryawan dalam kegiatan inspeksi banjir di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.

Kegiatan sederhana yang dimaksud berupa penanggulangan banjir dengan teknik reboisasi di bagian hulu daerah aliran sungai serta memperbanyak lahan serapan air di bagian hilir kawasan Bekasi dan sekitarnya.

"Obatnya cukup dengan konservasi alam di bagian hulu dan memperbanyak sumur resapan di bagian hilirnya," katanya.

Dikatakan Heryawan kegiatan konservasi alam di bagian hulu sungai bisa dilaksanakan dengan cara penghijauan dengan menanam kembali hutan yang gundul di wilayah Sentul, Kabupaten Bogor yang menjadi hulu aliran Kali Bekasi.

"Sehingga air bisa terserap oleh tanaman dan tidak mengalir begitu saja ke wilayah hilir. Tinggal di hilirnya diperkuat lagi dengan pembuatan lahan resapan," katanya.

Banjir di Kota Bekasi selain diakibatkan intensitas hujan lokal, juga disebabkan luapan sejumlah sungai akibat kiriman dari Kabupaten Bogor.

Sungai yang selama ini menjadi penyebab banjir di Kota Bekasi di antaranya Kali Bekasi, Kali Cikeas, Kali Cileungsi dan Kali Cakung.

Daerah aliran sungai itu memiliki hulu di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017