Solo (ANTARA News) - Persis dikalahkan Persija Jepara dengan skor 0-1 pada latihan bersama pertandingan uji coba persiapan kompetisi Liga 2 Indonesia di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Gol untuk Persijap Jepara dicetak oleh pemain gelandangnya, Gipsi melalui tendangan bola mati sekitar 1 meter di luar kotak penalti pada menit 57, dan bola tidak mampu diantisipasi kiper Persis M. Ihsan.

Persis yang ketinggalan satu gol atas Persijap pada babak kedua sebenarnya meningkatkan tempo permainan untuk bisa menembus pertahanan lawan. Namun, Ainudin Delfira dan kawan-kawan serangannya belum mampu menembus pertahanan Persijap sehingga kedudukan tetap 0-1 untuk tim tamu hingga babak kedua berakhir.

Menurut Pelatih Persis Solo Yudi Suryata, timnya melawan Persijap tidak tampil seperti yang diharapkan. Namun, hal ini akan menjadi bahan evaluasi untuk membenahi timnya.

"Anak-anak juga tampil agresif, tetapi terlalu mengambil risiko cedera. Babak pertama anak-anak masih bisa mengaimbang lawan," kata Yudi usai pertandingan.

Namun, Ainudin Defira dan kawan kawan pada babak kedua belum mampu mengimbangi Persijap. Tim Persijap babak kedua lebih unggul dalam penguasaan lapangan.

"Gol Persijap merupakan kesalahan penjaga gawang Persis yang tidak melihat pemain lawan yang mengambil tendangan eksekusi bola mati itu," kata Yudi.

Pelatih Yudi pada penampilan pertama Persis yang sedang pembebanan latihan sehingga pemainnya terlihat masih kaku saat menghadapi Persijap. Pemainnya masih sekitar 50 persen dalam proses persiapan tim.

"Kami selalu evaluasi, dan latihan baru mengarah fisik pemain dalam pertandingan, belum pembentukan tim," kata Yudi.

Pelatih Persijap Jepara Liestiadi Sinaga mengatakan bahwa tim baru sekitar 2 pekan ini melakukan rekrutmen pemain, antara lain, dari lokal sekitar 45 persen dan luar daerah yang totalnya 26 orang.

"Kami menggunakan banyak pemain yang tidak punya nama dan sekitar 50 persen pemain dari Liga Nusantara yang baru taman SMA," kata Liestiadi.

Pemainnya yang mayoritas masih usia muda melawan Persis merupakan pengalaman berharga karena mereka mendapatkan "pressing" ketat dari lawan.

"Kami babak pertama sebenarnya bermain bagus. Akan tetapi, karena sedikit ada permainan keras dari lawan, mereka agak goyah. Namun, hal ini kami maklumi karena mereka rata-rata belum punya pengalaman," katanya.

Menurut dia, Persijap pada babak kedua sedikit levelnya lebih naik sehingga dapat membuahkan gol dalam serangannya ke gawang lawan.

"Kami habis waktunya untuk seleksi saja hampir 3 minggu. Kami belajar main bertahan baru saat di Solo ini, dan pemain bisa menyerap arahan pelatih dengan baik," katanya.

Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017