Bogor (ANTARA News) - Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) menggelar seminar nasional dalam rangka memperingati satu tahun implementasin kebijakan satu peta yang dicanangkan oleh pemerintah pada 2016.

"JKPP mengharapkan kebijakan satu peta ini menjadi kebijakan untuk mendorong kedaulatan rakyat," kata Ketua Panitia Seminar Nasional Satu Tahun Implementasi Kebijakan Satu Peta, di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Seminar nasional menghadirkan sejumlah pembicara di antaranya, Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik, Badan Informasi Geospasial, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu Sosial, Ekologi dan Budaya Strategis, Kantor Staf Kepresidenan, serta Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KLHK.

Dewan Nasional JKPP, Matius Pilin mengatakan, kebijakan satu peta diluncurkan Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan kebijakan satu peta pada tingkat ketelitian skala 1:50.000.

"Kebijakan ini lahir bersamaan dengan dikeluarkannya paket kebijakan ekonomi ke VIII," katanya.

Menurut Matius, bagi JKPP kebijakan satu peta merupakan salah satu peluang dalam pengakuan (rekognisi) dan adopsi data spasial partisipatif, dapat membantu pemerintah secara partisipatif menyelesaikan konflik ruang dan lahan, termasuk memastikan partisipatif masyarakat dalam penataan ruang.

Ia mengatakan, dalam momentum kebijakan satu peta, JKPP telah merintis beberapa jenis informasi geospasial tematik atau IGT tematik seperti IGT hak ulayat dan IGT batas wilayah administratsi desa yang siap disandingkan dan diverifikasi dengan data pemerintah.

"Informasi tematik tersebut dapat berkontribusi pada kebijakan satu peta, khususnya terkait status penguasaan ruang di Indonesia," katanya.

Seminar nasional satu tahun implementasi kebijakan satu peta dihadiri ratusan undangan yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan pemerhati lingkungan maupun peta.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017