"Keempat provinsi tersebut yakni Papua, Papua Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Timur dengan total panjang kabel serat optik sekitar 8.454 kilo meter dengan nilai proyek mencapai Rp5,1 triliun," katanya di Jayapura, Kamis.
Menurut Rudiantara, proyek Palapa Ring berbasis KPU (Kewajiban Pelayanan Universal) merupakan pembangunan jaringan serat optik tulang punggung sistem telekomunikasi pita lebar nasional.
"Palapa Ring ini berfungsi sebagai tol informasi yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia dan berada di daerah-daerah tidak menguntungkan secara komersial," ujarnya.
Dia menjelaskan khusus untuk di Provinsi Papua tercatat enam kabupaten yang sudah dilewati proyek Palapa Ring Paket Timur yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Biak, Mimika, Merauke dan Sarmi.
"Palapa Ring ini merupakan konsep yang digunakan untuk melengkapi pembangunan yang sudah dilakukan selama ini," katanya lagi.
Dia menambahkan mengacu pada kebijakan keberpihakan, di mana pemerintah tidak memikirkan untung atau rugi, namun bagaimana masyarakat dapat menikmati akses internet yang murah dan mudah.
"Pemerintah tidak melihat dari sisi kelayakan keuangan, namun dari sisi ekonomi makro di mana jika Palapa Ring ini dibangun dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya lagi.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
