... sudah bisa berburu, maka induk harimau akan berpisah dengan anaknya. Apabila ada anak harimau berkelamin jantan, maka mereka akan mencari lokasi baru...
Lubuk Basung, Sumatera Barat (ANTARA News) - Tiga kerbau milik warga Cubadak Lilin, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diduga dimangsa harimau sumatera saat digembalakan di kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau, Rabu (22/2).

Pemilik ternak itu, Petriana (55), di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan, satu kerbau dewasa ditemukan dengan kondisi kaki-kakinya sudah hilang dan perut tercabik-cabik karena dimangsa. Dua anak kerbaunya juga mati di tempat dengan kondisi mengenaskan.

"Ketiga kerbau itu tergeletak di padang rumput dengan jarak sekitar satu kilometer dari rumah saya," katanya.

Ia bersama warga lain dan wali jorong, mereka sudah memberitahukan hal ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam.

Kepala BKSDA Agam, Syahrial Tanjung, yang didampingi petugas BKSDA, Syafrial Suharto mengatakan, ketiga kerbau ini diduga kuat dimangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), karena pada lokasi ditemukan jejak telapak kaki harimau sumatera itu dan jejak luka-luka pada kerbau.

Namun dia katakan, "Kami tidak bisa memastikan jumlah dan besar harimau karena jejak telapak kaki sudah mulai hilang terinjak warga. Kita telah mengusir harimau ke tengah hutan dengan cara menciptakan bunyi-bunyian."

Dilihat dari cara memangsa harimau ini, katanya, induk harimau sumatera tampaknya sedang melatih anak-anaknya untuk berburu makanan di hutan sebelum harimau itu berpisah.

"Kalau sudah bisa berburu, maka induk harimau akan berpisah dengan anaknya. Apabila ada anak harimau berkelamin jantan, maka mereka akan mencari lokasi baru," katanya.

BKSDA setempat mengimbau warga tidak mengikat kerbau di kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau, karena di daerah itu habitat harimau sumatera.

Selain itu tidak mengganggu habitat harimau dengan cara merusak hutan, berburu rusa, kijang, dan hewan lain di lokasi itu. "Apabila ini terjadi maka harimau akan turun ke permukiman warga untuk mencari makan," katanya.

Harimau sumatera merupakan pemangsa puncak di rantai makanan yang bersifat soliter, berbeda dengan sepupunya, singa (Panthea leo), yang hidup dalam koloni. Harimau sumatera --sebagaimana halnya jenis-jenis harimau lain di dunia-- baru mencari pasangan pada masa musim kawin.

Luas wilayah penjelajahan satu harimau jantan sekitar 100 Hektare, dan mereka menandai wilayah kekuasaannya dengan cakaran di pohon atau mengencingi titik-titik tertentu batas wilayahnya.

Pewarta: Atlas Maulana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017