Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat sebesar 12 poin menjadi Rp13.340, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.352 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa dolar AS masih terbebani oleh sikap bank sentral AS (The Fed) yang masih hati-hati untuk menaikan suku bunga dan data klaim tunjangan pengangguran AS yang naik.

"Dolar AS masih terbebani oleh sikap The Fed dan data klaim tunjangan pengangguran AS sehingga kembali melemah," katanya.

Ia mengemukakan bahwa Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim tunjangan pengangguran naik sebanyak 5.000 menjadi 239.000 pada pekan yang berakhir 11 Februari.

Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang relatif stabil di level 55 dolar AS per barel turut menjaga mata uang berbasis komoditas, salah satunya rupiah.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa selain akibat penantian terhadap kebijakan fiskal Donald Trump yang terlalu lama, berkurangnya kekhawatiran efek geopolitik di Uni Eropa juga turut menekan dolar AS.

"Fluktuasi rupiah yang cenderung positif terdorong oleh arus global," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.336 dibandingkan Kamis (23/2) Rp13.360.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017