Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginginkan kualitas jalan nasional di Provinsi Jawa Tengah nantinya akan sama seperti Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Orang sering membandingkan jalan di Jateng dengan di Yogyakarta, saya pernah bicara dengan Kementerian PU, kenapa di Yogyakarta jalannya baik sementara di Jateng jelek, ternyata alasannya banyak," katanya di Semarang, Jumat.

Lebih lanjut Ganjar menyampaikan alasan adanya perbedaan kualitas jalan nasional itu karena di DIY ruas jalannya pendek-pendek, setiap perempatan jalan dibeton sehingga saat ada beban berat berhenti jalannya tetap kuat, serta kendaraan berat tidak melintas.

Menyikapi hal itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kemudian memecah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional yang sebelumnya untuk Jatim, Jateng dan DIY hanya ada satu di Surabaya, kini ada di tiap daerah.

"Untuk Jateng-DIY, kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional berada di Semarang," ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menghadiri penandatanganan kontrak kerja pembangunan jalan dan jembatan tahun anggaran 2017 di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah.

Ganjar mengharapkan para penyedia jasa yang akan mengerjakan proyek konstruksi dari APBD Provinsi Jateng 2017, kualitas pekerjaannya bisa lebih baik.

"Selain itu, jika dalam pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan, nantinya ada pihak yang meminta setoran maupun komisi, tolong laporkan ke saya, tak urusane," katanya.

Alokasi anggaran Pemprov Jateng pada 2017 untuk Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Ciptakarya Jateng mencapai Rp1.048.547.280.000 yang terbagi untuk belanja tidak langsung R 118.587.461.000, dan belanja langsung Rp929.959.819.000.

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017