Kuala Lumpur (ANTARA News) – Malaysia memperingatkan duta besar Korea Utara pada Jumat bahwa dia akan diusir dari negaranya jika dia terus "menyebarkan kebohongan" soal penyelidikan mengenai pembunuhan Kim Jong-Nam.

Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman menegur keras Kang Chol, duta besar Korea Utara, yang mengatakan "kita tidak bisa mempercayai penyelidikan polisi Malaysia."

Kang juga mengklaim pemeriksaan itu bermuatan politik dan bahwa Malaysia berkonspirasi dengan Korea Selatan untuk menjebak Korea Utara.

Namun, Anifah memperingatkan Kang harus berhati-hati dengan apa yang dia katakan.

"Dia harus bersyukur atas kepercayaan dari pemerintah Malaysia," ujar Anifah.

"Saya harap dia paham apa maksud saya dengan harus bersyukur atas kepercayaan dari pemerintah Malaysia."

Anifah menambahkan: "Duta besar tersebut sudah diberi tahu mengenai proses yang terlibat (dalam investigasi polisi), namun dia terus saja berkhayal dan menyampaikan kebohongan serta tuduhan terhadap pemerintah Malaysia."

Seorang pejabat pemerintah Malaysia mengatakan Kang sudah diberikan "kartu kuning," menambahkan: "Jika dia mengulangi tuduhan tidak berdasar itu, dia akan diusir."

Selama ini kedua negara tersebut memang memiliki hubungan yang relatif hangat, dengan beberapa perdagangan bilateral dan warga dari kedua negara berhak untuk melakukan perjalanan ke masing-masing negara tersebut dengan bebas visa.

Tapi hubungan ini dengan cepat memburuk sejak pembunuhan Kim Jong-Nam di bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari. (Baca: Seorang tersangka pembunuh Kim Jong-nam terimbas racun VX)

Veteran diplomat Malaysia Dennis Ignatius, yang menjabat sebagai duta besar untuk negara-negara termasuk Kanada sebelum pensiun, mengatakan mengusir dubes Korut dianggap sebagai upaya terakhir.

"Ini bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng, tetapi jika ia terus menjadi sangat kurang bijaksana, mereka mungkin terpaksa melakukan sesuatu seperti itu," katanya.

Penerjemah: Monalisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017