Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Trilogi Profesor Dr Ir Asep Saefuddin MSc menilai pengajaran satu arah tidak lagi layak digunakan di perguruan tinggi mengingat perkembangan zaman yang semakin canggih.

"Pola pengajaran satu arah saat ini sudah tak lagi layak, karena sumber ilmu pengetahuan semakin banyak, termasuk dari masyarakat. Apalagi dengan teknologi informasi yang mudah diakses," ujar Asep di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan kampus harus menjadi ekosistem masyarakat ilmiah yang terbuka dengan berbagai sumber ilmu pengetahuan. Peran dosen harus mampu memilih dan memilah sumber-sumber yang relevan dan bermanfaat bagi pengayaan materi kuliah.

"Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikaitkan dengan aspek kewirausahaan saat ini dan masa depan. Kampus justru menjadi tempat berkembangnya ide-ide mahasiswa untuk menjadi teknopreneur," tambah dia.

Pemikiran-pemikiran mahasiswa itu harus bisa terwadahi di kampus. Untuk itu, para dosen harus punya keterbukaan dan keinginan untuk memfasilitasi kreativitas mahasiswa, bukan malah menutup ide generasi muda.

Apalagi, kata dia, Indonesia masih kekurangan pengusaha padahal kelompok tersebut diperlukan untuk meningkatkan devisa negara yang diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Apalagi teknopreneur kita masih sedikit sekali. Secara sistem, kelompok ini harus disiapkan oleh universitas. Artinya ekosistem kampus harus mendukung pertumbuhan para teknopreneur," katanya.

Kampus juga harus menggandeng para pemangku kepentingan seperti pemerintah, industri, dan kelompok usaha lainnya.

"Pemerintah juga harus memfasilitasinya dengan kebijakan yang mempermudah akses industri dan kelompok usaha lainnya," kata dia.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017