Sydney (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bisnis dengan 13 pebisnis dan investor dalam kunjungan kenegaraannya ke Australia.

"Hari ini Presiden memulai kunjungan resmi ke Australia, setelah ketibaan sampai detik ini Presiden sudah melakukan pertemuan bisnis dengan 13 pemain bisnis yang cukup besar baik bergerak di bidang pertambangan, hospitality, dan bidang-bidang yang lain," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Sydney, Sabtu.

Retno yang mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja tersebut, mengatakan dalam berbagai pertemuan bisnis tersebut muncul dari perbincangan Presiden dengan pebisnis Australia adalah adanya kepercayaan diri yang cukup tinggi dari pebisnis Australia untuk melakukan ekspansi bisnis di Indonesia.

Menurut Retno, hal itu disampaikan secara langsung oleh salah satu wakil pebisnis dari Australia.

Mereka tahun lalu mengadakan survei, kata Retno, dan dari survei itu Indonesia berada di top five negara yang mendapat prioritas kepercayaan dari para pebisnis untuk melakukan ekspansi bisnis.

"Saya kira kalau kita berada di top five dari para pebisnis Australia di Indonesia itu cukup baik," katanya.

Retno menambahkan, dari pertemuan Presiden dengan para pebisnis tersebut yang disampaikan lebih pada komitmen melakukan ekspansi di tahun-tahun mendatang.

"Itu acara pertama, kedua, sebentar lagi Presiden akan melakukan pertemuan dengan Premier New South Wales (NSW)," katanya.

NSW memiliki arti penting dalam konteks hubungan dengan Australia karena di negara bagian itu terdapat 41.435 WNI yang tinggal dari 68.000 WNI di Australia.

Dari segi pelajar ada 20.000 orang atau separuh lebih tinggal di NSW.

"Di NSW perdagangan kita juga signifikan dalam konteks Indonesia-Australia. Oleh karena itu Presiden akan melakukan pertemuan dengan Premier NSW, Gladys Berejiklian, tepatnya kunjungan kehormatan yang membahas kerja sama yang dapat dilakukan antara NSW dengan Indonesia," katanya.

Agenda terakhir Presiden Jokowi hari ini adalah makan malam di kediaman pribadi Perdana Menteri Australia atau rumah pribadi Turnbull.

"Itu menunjukkan kedekatan antara PM Australia dengan Presiden Jokowi," katanya.

Sementara untuk acara keesokan harinya, Presiden akan menjalani agenda yang cukup padat yakni pertemuan bilateral dengan PM Australia, diawali pertemuan "one on one", kemudian diikuti pertemuan bilateral, setelah itu akan ada dua MoU yang ditandatangani yaitu bidang maritim dan bidang ekonomi kreatif.

Setelah itu penerimaan kenegaraan yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal dan diikuti dengan pertemuan dengan Gubernur Jenderal dan makan siang kenegaraan yang dituanrumahi oleh Gubernur Jenderal.

Acara terakhir Presiden adalah pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Sydney.

"Besok dari pagi Presiden akan melakukan berbagai kegiatan dan di sela makan siang kenegaraan menurut rencana Ketua Oposisi juga akan melakukan kunjungan kehormatan dengan Presiden Jokowi," katanya.

Presiden Jokowi sekaligus sudah sampaikan perkembangan dinamika jelang Pilkada serentak di Indonesia dan Presiden menyampaikan hal itu terjadi juga di negara lain dengan hasil pilkada serentak di Indonesia bisa dilakukan dengan damai.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga memaparkan proses reformasi birokrasi yang kini tengah dilakukan untuk mempermudah investasi.

Presiden berharap, proses ini juga dapat mendukung tercapainya kesepakatan IACEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang diharapkan bisa selesai dalam tahun ini.

"Kita masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai IACEPA tahun ini, untuk itu saya ingin mendengar kemajuan dari kesepakatan tersebut," ungkap Presiden.

Pewarta: Agus Salim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017