Bukittinggi (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Rini Soemarno mendorong agar pengaktifan kembali jalur kereta api dari Kayu Tanam menuju Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), selesai selambatnya pada 2018.

"Kami dorong agar PT KAI untuk mempelajari bagaimana upaya reaktivasi ini dan bagi kepala daerah setempat kami harapkan dukungannya dengan menyurati Kementerian Perhubungan," katanya di Bukittinggi, Sabtu.

Ia menyampaikan itu dalam kunjungan kerja ke Bukittinggi meninjau lahan aset PT KAI di Bukittinggi dan perkembangan realisasi program BUMN Hadir untuk Negeri di objek wisata Taman Panorama dan Lobang Jepang.

Rini menilai Sumbar memiliki banyak destinasi wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan.

"Seperti Bukittinggi, sebagai salah satu kota tujuan wisata di Sumbar, banyak wisatawan yang ingin berkunjung," ujarnya.

Namun ia menyayangkan di hari-hari besar waktu tempuh menuju kota itu dapat memakan waktu lebih lama karena kepadatan arus lalu lintas.

"Ini yang harus dicari solusinya karena bisa saja berdampak wisatawan enggan datang sebab hanya akan menghabiskan waktu di jalan. Berhubung sudah ada jalur kereta api, maka bersama Kemenhub kita upayakan reaktivasi jalur yang sudah ada," katanya.

Di samping mendorong reaktivasi jalur kereta api, ia juga mendorong BUMN yang beroperasi di daerah itu melaksanakan program guna mendukung pariwisata seperti pembangunan balai ekonomi desa (balkondes) dan rumah tinggal (homestay).

"Target pemerintah pada 2019, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 20juta. Tahun 2018 ada banyak iven yang digelar di Indonesia dan diharapkan para tamu dapat berkunjung ke daerah lain selain ke lokasi iven, jadi harus berbenah," katanya.

Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias menyambut baik upaya mengaktifkan kembali jalur kereta api menuju daerah itu karena akan mendukung pariwisata.

"Namun kami berharap bila memang diaktifkan kembali, jalur berada di atas, bukan di jalur yang sudah ada sekarang karena perkiraan kami tetap akan ada kemacetan," ujarnya.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017