Sydney (ANTARA News) - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyatakan Australia dan Indonesia setuju melanjutkan kerja sama dalam bidang pertahanan.

"Kami berdua setuju melanjutkan kerja sama pertahanan baik dalam pertukaran dan kegiatan pelatihan," kata Turnbull dalam pernyataan bersama usai pertemuan bilateral Kirribilli House Sydney, Minggu.

Turnbull juga menyebutkan di luar pemerintah, industri di Australia dan Indonesia sadar akan adanya potensi ekonomi besar yang belum digali.

"Ini menyangkut industri pertahanan di mana sedang diproduksi kendaraan lapis baja oleh industri pertahanan," kata Turnbull.

Ia menyebutkan kehadiran Presiden Jokowi tidak hanya disambut baik pejabat pemerintah tetapi juga oleh warga di Australia. "Betapa hangatnya Bapak diterima dan disambut baik oleh pejalan kaki, para pelari di Taman Botanic Gardenia dan para mahasiswa Indonesia yang ada di sini," katanya.

Menurut dia, mereka senang sekali melihat kedua pemimpin itu berjalan bersama yang menunjukkan bahwa hubungan persahabatan kedua negara dekat dan sangat erat.

"Dari pertemuan pemimpin hari ini telah kita tekankan kembali betapa strategis dan pentingnya hubungan kedua negara," katanya.

Menurut dia, Australia-Indonesia merupakan negara demokrasi yang sangat aktif dan giat. Keduanya saling menghargai dan menghargai adanya keberagaman.

"Kita memiliki komitmen yang sama terhadap demokrasi, kebebasan dan juga keberagaman. Kita memerlukan hukum yang memberikan stabilitas bagi kedua negara untuk bisa lebih makmur lagi," katanya.

Menurut dia, kedua negara akan terus menuju kepada kemitraan yang kuat yang didedikasikan kepentingan bersama.

"Lombok Treaty yang telah ditandatangani pada 2006 telah memberi pondasi dari hubungan strategis dan hubungan keamanan negara kita. Australia betul-betul berkomitmen atas integritas teritorial Indonesia," katanya.

Menurut dia, kerja sama kedua negara secara praktis dalam hal pemberantasan terorimse dan ekstrimisme, kekerasan ditujukan untuk membuat semua lebih aman dan lebih mengamankan wilayah kedua negara.

Ia menyebutkan menteri dari negara kita berdua telah mendeklarasikan mengenai peningkatan untuk memerangi itu dengan adanya dana sebesar 40 juta dolar Australia untuk kehakiman guna mendukung kolaborasi dalam penegakan hukum dan keamanan di Indonesia.

"Kedua negara sudah bekerja sama dalam pemberantasan perdagangan dan penyelundupan manusia melalui Bali Process. Tahun ini kita akan meluncurkan pertemuan Proses Bali yang akan mempertemukan pemerintah dengan pengusaha untuk memerangi perdagangan manusia," katanya.

Menurut dia, hubungan Australia-Indonesia lebih dari sekadar perjanjian karena Indonesia juga merupakan destinasi utama bagi turis Australia. Tahun 2016 ada sejuta orang Australia datang ke Bali.

"Kita juga punya kepentingan bersama dalam hal perdamaian dan stabilitas dari darat dan samudera dan kita dorong negara sekitar terus menyelesaikan sengketa dan masalah berdasar hukum internasional," katanya.

Australia juga mengakui peran penting ASEAN dalam kerangka keamanan dan ekonomi regional. "Dan saya tunggu kehadiran Presiden Widodo pada 2018 di mana ada KTT khusus Australia-ASEAN," katanya.

Turnbull juga menyebutkan Australia merupakan detisnasi populer bagi pelajar Indonesia yang ingin belajar di luar negeri.

"Kami juga menyambut kehendak Indonesia membuka tiga balai bahasa lagi di Australia, di sini ada 150 orang yang belajar bahasa Indonesia," katanya

Pewarta: Agus Salim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017