Ambon (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir menyatakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla layak dinobatkan sebagai bapak perdamaian dan kebhinekaan.

"Apa yang dilakukan Pak JK dalam hal perdamaian dan kebhinekaan, bukanlah retorika semata," katanya dalam sambutan penutupan Tanwir Muhammadiyah, di Ambon, Minggu.

Haedar mengatakan, jika melihat dari upaya-upaya yang dilakukan Wapres untuk terus mendorong keberlangsungan perdamaian dan kebhinekaan bangsa Indonesia, beliau sangat pantas dinobatkan sebagai bapak perdamaian dan kebhinekaan oleh Muhammadiyah.

"Pak JK telah memberikan perjalanan emas bagi bangsa ini," ucapnya.

JK, lanjut dia, telah banyak mendukung dan membantu Muhammadiyah dalam menjalankan berbagai program untuk kemaslahatan umat, salah satunya adalah layanan kesehatan Klinik Apung Said Tuhuleley yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo saat membuka Tanwir Muhammadiyah pada 24 Februari 2017.

Klinik tersebut telah menjalankan misi kesehatan pertamanya di Pulau Saparua dan Haruku pada 25 Februari 2017 dengan membawa serta tiga orang dokter dari Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura, Cempaka Putih, dan Pondok Kopi.

"Program yang saat ini sedang populer adalah Said Tuhuleley berkat bantuan dan dukungan dari Pak JK. Ada bantuan yang cukup besar dari Pak JK ini sehingga ada tiga kapal lagi dan akan ada enam kapal apung, 16 kapal apung untuk Indonesia kawasan timur," ujarnya.

Lebih lanjut Haedar mengatakan untuk program pendidikan di Maluku, JK juga akan memberikan bantuan anggaran sebesar lima milyar rupiah untuk pembangunan Universitas Muhammadiyah Maluku di Desa Wakal, Kabupaten Maluku Tengah.

Rencananya universitas tersebut akan dibangun bersama dengan Rumah Sakit Muhammadiyah Maluku dan Pusdiklat Pertanian Muhammadiyah se- Indonesia Timur, di tanah seluas 20 hektare, hibah dari pemerintah desa setempat.

"Pembangunan Universitas Muhammadiyah di Maluku akan diproses oleh Kemenristekdikti dan sebagai kado untuk Tanwir kali ini. Tadi saya dibisikan Pak JK akan memberikan dana awal sebanyak lima miliar untuk pembangunan ini," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017