Sydney (ANTARA News) - Perusahaan China LeSports mengatakan kontrak empat tahunnya untuk menyiarkan kompetisi-kompetisi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) diputus oleh badan sepak bola benua pada pekan lalu, setelah gagal membayar cicilan terkait kesepakatan, kata sumber-sumber yang dkonfirmasi Reuters.

Kesepakatan itu, yang bernilai sampai 100 juta dolar, meraih kesepakatan dengan unit olahraga dari raksasa teknologi China LeEco pada Oktober 2015 dan memberikan hak-hak penyiaran eksklusif kepada perusahaan China itu untuk pertandingan-pertandingan di bawah asuhan AFC.

Kesepakatan itu dibatalkan pekan lalu, kata sejumlah sumber, setelah LeSports gagal untuk membayar cicilan terakhir di kontrak yang mencakup Liga Champions Asia, putaran final zona Asia untuk putaran final Piala Dunia 2018, dan Piala Asia dari 2017 sampai 2020.

Belum ada pihak yang dapat dimintai komentar dari LeEco. AFC mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya tidak berada dalam posisi untuk berkomentar.

AFC mengawasi seluruh sepak bola di Asia dan turnamen klub papan atas, Liga Champions Asia, termasuk klub-klub papan atas dari benua itu serta Australia.

LeSports, yang juga memegang hak-hak China untuk putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia, melakukan pembayaran menit terakhir pada Desember untuk memastikan pihaknya menghormati komitmen-komitmen untuk menyiarkan Liga Inggris.

LeEsco mengumumkan pada Januari bahwa pihaknya menerima investasi baru bernilai 15,04 milyar yuan (2,19 dolar) dari perusahaan pengembang properti Sunar China Holdings.

Meski tim sepak bola nasional China mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, ketertarikan kepada permainan di level klub telah membesar di China.

Guangzhou Evergrande menjuarai Liga Champions Asia pada 2013 dan 2015 dan masuknya bakat-bakat asing dengan bayaran tinggi, termasuk pemain asal Brazil Oscar dan Carlos Tevez asal Argentina, telah membanjiri Liga China untuk musim baru yang akan dimulai pekan depan.

Entitas-entitas dan individual China telah memberikan lebih dari tiga milyar dolar pada investasi-investasi sepak bola di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir, namun mereka juga menanamkan banyak uang di China.

Para pengusaha, yang disokong oleh presiden Xi Jinping yang merupakan penggemar sepak bola telah menjawab permintaan untuk membantu pendanaan bursa olahraga domestik sampai senilai lima trilyun yuan (727,22 milyar dolar) pada 2025.

LeEco telah berekspansi secara agresif dalam berbagai lini bisnis termasuk hiburan daring, mobil-mobil dan peralatan elektronik, ponsel pintar, serta hak-hak olahraga.

LeSports meneken kontrak berdurasi dua tahun pada awal 2016 senilai 2,7 milyar yuan (392,70 dolar) untuk hak-hak eksklusif terhadap Liga China dan mengumumkan rencana-rencana untuk membeli saham di klub Beijing Guoan, meski kesepakatan itu belum selesai.

Ketua eksekutif LeEco, Jia Yueting, mengatakan dalam surat yang diberikan oleh staf pada November di mana sang konglomerat menghadapi kerugian dan pengumuman untuk memangkas pegawai level staf di LeSports menyusul pada Desember.

Pertandingan-pertandingan putaran selanjutnya Liga Champions Asia akan dimainkan pada Selasa dan Rabu, dan pembatalan kontrak dapat berdampak pada rencana-rencana untuk menyiarkan pertandingan melawan Shanghai SIPG dan klub Australia Western Sydney Wanderers.

(Uu.H-RF/A020)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017