Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menjadi Rp13.337, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.341 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, mengatakan brealisasi pendapatan dan belanja pemerintah Januari 2017 yang lebih baik, menjadi kabar positif bagi mata uang rupiah.

"Mata uang rupiah stabil seiring dengan realisasi APBN membaik," katanya.

Data Kementerian Keuangan, pada periode 20 Februari 2016 menyebutkan defisit anggaran tercatat mencapai Rp50,6 triliun atau 0,41 persen dari Produk Domestik Bruto.

Realisasi tersebut berasal dari penerimaan negara Rp138,7 triliun atau 7,8 persen dari target, serta belanja negara Rp189,4 triliun atau 9,1 persen dari pagu.

Kendati demikian, lanjut dia, potensi dolar AS kembali bergerak menguat cukup terbuka, didorong oleh janji Presiden Donald Trump untuk menaikkan secara signifikan belanja infrastruktur.

"Yield US Treasury juga mulai berbalik naik merespons harapan tersebut walaupun arah selanjutnya nanti akan ditentukan oleh revisi pertumbuhan produk domestik bruto AS periode kuartal empat 2016 yang dijadwalkan rilis dalam waktu dekat," katanya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan penguatan harga minyak yang didukung oleh kepatuhan yang tinggi dalam pelaksanaan kebijakan OPEC dalam mengurangi produksi turut menjaga fluktuasi mata uang berbasis komoditas seperti rupiah.

"Harga minyak mentah beranjak naik menyentuh level 54,15 dolar AS per barel pada sesi Asia," katanya.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017