Jangan sampai ada uang dipakai untuk membeli rokok tapi dipakai untuk menambah gizi anak
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengajak pengelola dan petugas kesehatan di Puskesmas, baik di pusat maupun daerah, untuk lebih aktif mengampanyekan gaya hidup sehat kepada masyarakat.

"Arahkan mereka kepada gerakan pencegahan terhadap munculnya penyakit. Artinya, mengajak masyarakat betul-betul hidup sehat," kata Jokowi  dalam pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2017 dan Peluncuran Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) serta Pembangunan 124 Puskesmas Perbatasan di Jakarta, Selasa.

Presiden meminta pelayan Puskesmas memberikan penyuluhan teknis pola hidup sehat baik dari pola makan, pola olahraga maupun menata lingkungan yang bersih, agar Indonesia meraih bonus demografi pada 2025-2030, di mana jumlah usia produktif meningkat pesat dan dapat menjadi modal pembangunan ke depan.

"Ini investasi jangka panjang. Begitu kita berkompetisi dengan negara lain, menang, karena berinvestasi dari awal. Jangan sampai ada uang dipakai untuk membeli rokok tapi dipakai untuk menambah gizi anak," ujar Presiden.

Kesehatan, jelas Jokowi, menjadi kunci keberhasilan negara untuk memenangkan kompetisi global selain sektor pendidikan dan pertumbuhan ekonomi.

"Tugas kita mengantar anak-anak menuju kepada Indonesia maju 2045. Jadi artinya, tenaga kesehatan harus aktif mendatangi masyarakat, jangan menunggu di Puskesmas, menunggu orang sakit. Datangi mereka, gencarkan, beritahukan mana yang benar, mana yang tidak benar," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017