Bandung (ANTARA News) - Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pelaku teror di Taman Pendawa, Kota Bandung yakni YC (41) ternyata meletakkan dua bom panci di sekitar taman Pandawa namun hanya satu yang meledak.

"Yang tidak meledak itu dekat lapang(an). Kalau yang di bawah meja itu meledak," kata Yusri di Bandung, Selasa.

Penemuan dua bom tersebut diketahui usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Puslabfor Bareskrim Mabes Polri dan Inafis Polda Jabar pasca-kejadian bom panci pada Senin (27/2).

"Ada dua bom di TKP itu. Itu hasil dari olah TKP," kata dia.

Usai penemuan bom tersebut, pihak kepolisian langsung mengamankan, dan memasang garis polisi di sekitar tempat ditemukannya bom panci tersebut.

"Makanya TKP langsung diamankankan. Di sana dipasang garis polisi," kata dia.

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan menyebut, gelagat YC terus berada dalam pantauan polisi usai keluar dari penjara dan mendekam selama tiga tahun, akibat keterlibatannya mengikuti latihan teror di Janto Aceh Besar pada tahun 2011.

"Sudah kita buntuti terus sebelum tahun baru lalu," kata dia.

Anton menuturkan sejauh ini kepolisian masih mendalami mengapa pelaku menyasar ruang publik sebagai obyek peledakan bom. Namun hal tersebut dirasa akan sulit, karena pelaku telah tewas dalam penyergapan.

"Secara pasti saya enggak tahu. Masih didalami. Saya sudah bilang agar ditangkap hidup-hidup. Lumpuhkan bukan mematikan. Tapi justru pelaku ini pantang menyerah. Ini yang menyulitkan kita," kata Anton.

Ia mengaku, tidak akan berhenti dalam mengungkap kasus tersebut. Pihaknya akan terus mengembangkan dan membentuk tim untuk memburu kemungkinan adanya orang yang memiliki keterkaitan dengan pelaku.

"Sedang dilakukan dibentuk beberapa tim dan sedang dilakukan pengejaran dan penggeledahan jaringan ini di Jawa Barat dan luar Jawa Barat," ujar dia.

(Baca juga: 'Rice cooker' dan solder di antara barang bukti di kontrakan Yayat)

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017